Ia pun meminta disemangati karena utang ibunya juga masih belum selesai dan kini harus mencari solusi untuk si adik.
Dilihat dari tangkap layar yang dibagikan oleh si warganet, kesembilan pinjol dan paylater yang dipinjam semua terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) alias legal.
Tak sedikit warganet lain yang mengaku geram dengan ulang adik sender.
Banyak yang menyarankan supaya sender membiarkan adiknya menangani masalahnya sendiri karena utangnya dilakukan dengan sadar.
Namun ada juga yang menyarankan untuk membayar hanya 4 dari 9 pinjol yang dipinjam.
Soalnya 4 pinjol dan paylater ini terkenal dengan bunga yang tinggi dan penagihan dengan debt collector yang tak main-main.
Bahkan ada mantan desk collection yang menyarankan restrukturisasi kredit supaya bisa mencicil utang tanpa denda.
'saranku ya nderr...km lunasin dulu Akulaku, Spaylater, dan Spinjam krn mrk pny debt collector lapangan...km gak mau kan jd gunjingan org sekampung. klo yg lain itu gak usah dibayar, biar nama adek km msk blacklist BI, dia kedepannya gk bakal bs pinjam lagi'
'lek setauku ya nder, spaylater spinjam akulaku sm adakami iku masuk slik tp selain iku ngga. jd km fokus bayar 4itu dulu yg lain terakhiran aja. soale dendae spinjam iku lumayan nder wkwk drpd yg lainne ya'
'saran ya nder sbg mantan deskcoll, yg shopee sm akulaku itu selesaikan dulu. denda e ngawur pol + ada dc lapangan. kalau akulakunya buwanyak, adekmu suruh buka aplikasinya, ajukan restruk. biar bisa nyicil & tentunya dendanya berhenti. asal cicilan berikutnya sesuai jatuh tempo.'
Baca Juga: 6 Kekurangan Beli Tiket Mudik Pakai Paylater Dibanding Kartu Kredit Meski Sama-Sama Bayar Nanti
OJK sendiri sudah mengatakan jika sampai telat bayar atau galbay sekaligus, maka risiko yang akan ditanggung debitur adalah skor SLIK akan jadi buruk.
Apalagi jika sudah banyak pinjol atau kredit yang macet.
Kalau sudah begitu, maka kita tidak akan bisa mengajukan kredit ke manapun.
Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Harus Tutup Paylater Dibulan Puasa Sebelum Menyesal
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar