GridFame.id - Resign atau pengunduran diri dari pekerjaan adalah keputusan besar yang sering kali sulit diambil.
Apalagi bagi karyawan kantoran, menerima gaji perbulan yang sudah pasti bisa jadi kenyamanan tersendiri.
Terlebih jika ada keluarga sebagai tanggungan, atau belum ada pekerjaan baru sebagai gantinya.
Namun, ada beberapa situasi di mana resign bisa menjadi pilihan yang bijaksana:
1. Ketika Pekerjaan Sudah Tidak Sejalan dengan Tujuan Karir
Coba evaluasi kembali tujuan karir saat awal bekerja.
Apakah kini pekerjaan Anda sudah sejalan dengan tujuan karir tersebut?
Jika pekerjaan Anda saat ini tidak lagi mendukung tujuan karir Anda atau tidak memberikan ruang untuk pertumbuhan dan pengembangan, mungkin sudah saatnya untuk mencari peluang baru.
2. Lingkungan Kerja yang Tidak Sehat
Lingkungan kerja yang toxic, seperti adanya pelecehan, diskriminasi, atau tekanan kerja yang berlebihan, dapat menjadi alasan yang valid untuk resign.
Jangan merasa Anda bisa merubah lingkungan pekerjaan dengan melaporkan hal ini kepada yang lebih berwenang.
Baca Juga: Begini Cara Daftar Jadi Driver inDriver, Gampang Banget Loh!
Bisa jadi, lingkungan seperti itu sudah lama terbentuk, apalagi jika pelakunya merupakan orang-orang yang sudah bekerja lama di sana.
Jika dirasa sudah memberikan rasa tidak nyaman yang sangat buruk, maka jangan ragu untuk meninggalkan lingkungan tersebut.
3. Keseimbangan Hidup dan Kerja yang Buruk
Jika pekerjaan Anda mengganggu keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional, sehingga menyebabkan stres atau masalah kesehatan, ini bisa menjadi tanda untuk resign.
Apalagi jika Anda selalu dipaksa untuk kerja di luar jam kerja atau di luar kesepakatan awal.
Lambat laun hal ini bisa sangat mengganggu fisik dan juga mental kita loh!
4. Ketidakpuasan Finansial
Coba cek benefit atau keuntungan apa saja yang Anda dapatkan pada perusahaan tempat Anda bekerja.
Apakah ada kenaikan gaji pertahun?
Atau asuransi kesehatan dan juga reimburse pengobatan lainnya?
Gaji yang tidak kompetitif atau stagnan, serta kurangnya manfaat lain seperti asuransi kesehatan atau bonus, dapat memotivasi seseorang untuk mencari pekerjaan dengan kompensasi yang lebih baik.
Baca Juga: Mau Resign dari Pekerjaan dan Buka Usaha? Ini Beberapa Hal yang Harus Diperhatikan Agar Tak Gagal
5. Adanya Peluang yang Lebih Baik
Jika Anda mendapatkan tawaran pekerjaan yang lebih menjanjikan, dengan gaji yang lebih baik, lingkungan kerja yang lebih mendukung, dan kesempatan untuk berkembang, ini bisa menjadi waktu yang tepat untuk resign.
6. Tidak Ada Kesempatan untuk Berkembang
Jika Anda merasa bahwa tidak ada lagi ruang untuk pertumbuhan profesional atau belajar hal baru, mungkin sudah saatnya untuk mencari peluang lain.
Ciri-cirinya adalah Anda sudah berada dalam posisi yang sama lebih dari 2 tahun.
Idealnya, setiap 2 sampai 3 tahun ada kenaikan jabatan atau setidaknya evaluasi untuk perkembangan karir.
7. Kehilangan Passion
Jika Anda tidak lagi merasa bersemangat atau puas dengan pekerjaan Anda, ini bisa mengurangi produktivitas dan kebahagiaan Anda.
Padahal sebelumnya Anda bisa mengerjakan pekerjaan Anda dengan perasaan gembira.
Namun kini, rasanya pekerjaan jadi beban yang membuat hari-hari berjalan terasa berat.
8. Masa Depan Perusahaan Dipertanyakan
Baca Juga: Berencana Switch Karier Tahun Ini? Berikut Pekerjaan yang Cocok untuk Pemilik Shio Ular di 2024
Jika perusahaan Anda mengalami kinerja yang buruk secara signifikan dan Anda merasa tidak yakin tentang masa depannya, ini bisa menjadi alasan untuk resign.
Terlebih jika sudah banyak desas-desus mengenai perusahaan.
Ada baiknya kita selalu waspada akan masa depan perusahaan.
9. Kesehatan Terancam
Jika pekerjaan Anda berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental Anda, penting untuk mempertimbangkan kesehatan Anda terlebih dahulu.
Biasanya hal ini terjadi karena ketidakseimbangan karir dan kehidupan pribadi.
Misalnya, Anda masih dihubungi soal pekerjaan di luar jam kerja atau pada hari libur.
Saat sakit pun masih harus berurusan dengan pekerjaan alih-alih memberikan waktu istirahat.
Jika hal tersebut sudah terjadi, maka lebih baik pertimbangkan untuk resign.
10. Hilangnya Antusiasme
Jika Anda kehilangan antusiasme untuk bekerja dan sering mengeluh di pagi hari, ini bisa menjadi tanda bahwa Anda tidak lagi menemukan pekerjaan Anda memuaskan.
Mungkin bisa diatasi dengan mengambil cuti sejenak dan liburan untuk meninggalkan pekerjaan sejenak.
Namun jika saat kembali perasaan yang sama masih muncul, maka bisa dipertimbangkan untuk resign.
11. Perusahaan Tidak Stabil
Jika perusahaan menunjukkan tanda-tanda ketidakstabilan finansial, ini bisa menjadi pertanda risiko bagi masa depan karir Anda.
Ciri-cirinya biasanya adalah dengan banyaknya lay off atau pemecatan.
Kemudian, karyawan yang sudah tidak ada tidak diganti dengan yang baru dan pekerjaan dibebankan kepada karyawan yang masih bertahan.
12. Tidak Ada Apresiasi
Jika Anda merasa tidak dihargai atau diapresiasi meskipun telah bekerja keras, ini bisa mempengaruhi motivasi Anda untuk bekerja.
Resign adalah keputusan pribadi yang harus dipertimbangkan dengan matang.
Pastikan Anda telah mempertimbangkan semua faktor, termasuk keuangan, karir, dan kesejahteraan pribadi Anda, sebelum mengambil langkah ini.
Sebelum mengambil keputusan untuk resign, ada beberapa pertimbangan finansial penting yang harus Anda pikirkan:
Baca Juga: Mau Keuangan Stabil di Tahun Naga Kayu 2024? Ini Pekerjaan yang Cocok Untuk Shio Babi dan Bawa Hoki
1. Kondisi Keuangan Setelah Resign
Evaluasi kondisi keuangan Anda tanpa pemasukan tetap.
Pastikan Anda memiliki cukup uang untuk menunjang hidup selama mencari pekerjaan baru.
2. Dana Darurat
Pastikan Anda memiliki dana darurat yang cukup untuk menutupi biaya hidup selama periode transisi antara pekerjaan.
3. Utang dan Kewajiban
Lunasi semua utang dan kewajiban finansial sebelum resign.
Ini akan mengurangi beban finansial Anda setelah tidak memiliki pemasukan tetap.
4. Proteksi Kesehatan
Pastikan Anda sudah memiliki proteksi kesehatan, baik itu asuransi kesehatan pribadi atau melalui program lain.
5. Investasi untuk Masa Depan
Baca Juga: Harus Kerja Berapa Lama Sampai Bisa Naik Gaji? Simak Jawabannya
Pertimbangkan investasi Anda, termasuk rencana pensiun.
Jangan hentikan kontribusi Anda ke rencana pensiun meskipun Anda berencana untuk resign.
6. Penghasilan Alternatif
Pikirkan tentang sumber penghasilan alternatif yang mungkin Anda miliki dan bagaimana Anda dapat memaksimalkannya selama periode tanpa pekerjaan tetap.
Memiliki rencana keuangan yang solid sebelum resign dapat membantu Anda menghindari stres finansial dan memastikan transisi yang lebih lancar ke fase berikutnya dalam karir Anda.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Ini Dia Lowongan Kerja yang Berani Bayar Fresh Graduate dengan Gaji Tinggi, Siap-siap Ya!
Source | : | Copilot (AI) |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar