Baca Juga: Ini 12 Tanda Kamu Harus Resign Sekarang Juga, Simak Tips Supaya Finansial Tetap Terjaga
Melansir dari kompas.com, permasalahan mendasar dari buruknya pengelolaan keuangan adalah tidak adanya pencatatan penerimaan dan pengeluaran, terlebih untuk pengeluaran-pengeluaran kecil yang seringkali disepelekan, seperti pengeluaran untuk kopi, makan, atau belanja harian via marketplace.
Hal-hal semacam ini yang kerap membuat bingung sebagian orang ketika di akhir bulan tidak tahu kenapa uangnya bisa habis tanpa jejak.
Dengan mencatat pendapatan dan pengeluaran, kita bisa lebih mudah melacak keuangan bulanan kita.
Tanpa disadari, kita sering membeli sesuatu yang sebenarnya tidak dibutuhkan hanya karena tergoda tawaran menggiurkan di media sosial.
Bahkan, tidak jarang orang rela berutang dan mengesampingkan kebutuhan utama hanya demi gengsi.
Perilaku impulsif semacam ini kerap menjerumuskan kita kepada gaya hidup boros yang dapat mengacaukan perencanaan keuangan yang sudah dibuat.
Karenanya, penting bagi kita untuk melakukan evaluasi gaya hidup dan pola konsumtif sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan.
Buatlah daftar prioritas kebutuhan mulai dari hal yang sangat penting atau yang mendesak hingga yang kurang penting atau yang masih bisa ditunda.
Dalam mengelola keuangan, yang perlu ditetapkan sejak awal adalah sasaran dan target-target masa depan yang sifatnya terukur dan realistis untuk dicapai.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Ayudya Winessa |
Komentar