GridFame.id - Ini tips agar bisa bebas dari teror DP pinjol meski belum bisa bayar utang.
Utang pinjol menjadi masalah yang sedang dialami banyak orang.
Banyak yang sedang kesulitan bayar utang di bulan Ramadhan ini.
Sebagaimana diketahui, pengeluaran di bulan Ramadhan biasanya membengkak.
Sebagian orang mungkin saja akan memilih untuk menunda pembayaran pinjol.
Namun, hal tersebut punya risiko tersediri.
Salah satunya adalah mendapatkan penagihan intens dari pihak pinjol.
Tentunya ini sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Nah, ada tips agar kita bisa bebas dari teror DC meski menunda bayar pinjol sampai melakukan pembayaran, lo.
Apa saja tipsnya?
Simak sampai tuntas, yuk!
Baca Juga: Waspada Pakai Fake Data Buat Daftar Pinjol Ilegal, Pasti Ketahuan Cuma dengan Satu Cara Ini
Menunda pembayaran atau gagal bayar sementara menjadi salah satu opsi yang bisa diambil ketika tak bisa bayar pinjol.
Agar Anda tak dapat penagihan intens yang mengganggu selama menunggak, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan.
DC pinjol menagih utang (ISTIMEWA).
Tips yang pertama adalah terbuka dengan DC pinjol.
Banyak yang menganggap DC pinjol kejam dan menakutkan.
Namun, ternyata itu tergantung bagaimana kita menghadapinya.
Untuk itu, cobalah terbuka dengan DC pinjol terkait kondisi keuangan Anda.
Bicarakan dengan baik-baik dan minta solusi bijak.
Tips yang kedua adalah melakukan negosiasi.
Baca Juga: Cek HP Sekarang Juga! Ternyata Aplikasi Ini Bikin Data Pribadi Kita Bocor ke Pinjol!
Anda bisa melakukan negosiasi perpanjangan waktu membayar.
Misalnya sampai THR turun atau setelah lebaran.
Buat kesepakatan agar DC pinjol tak menagih utang secara intens selama jangka waktu tersebut.
Namun, perlu dicatat kalau tips ini tidak bisa menghindarkan Anda dari catatan kredit buruk di SLIK OJK.
SLIK OJK Anda akan tetap buruk jika Anda menunggak bayar meski sudah negosiasi dengan pinjol terkait.
Semoga informasinya bermanfaat!
Baca Juga: Baru Bisa Bayar setelah THR Cair, Apa yang Akan Terjadi Jika Blokir WA Pinjol Sementara?
| Penulis | : | Hani Arifah |
| Editor | : | Hani Arifah |
Komentar