Melansir dari Kompastv.com, sebuah fakta terungkap dalam studi survei bertajuk Jenius Study: Perilaku Masyarakat Digital Savvy selama Ramadan & Jelang Idul Fitri 2024 yang dilakukan pada 28 Februari-18 Maret 2024.
Jenius sendiri merupakan salah satu produk perbankan dari Bank BTPN.
Dimana Jenius menyebarkan survey yang melibatkan 233 responden berusia 17-40 tahun dari berbagai wilayah Jabodetabek dan non-Jabodetabek, seperti Bandung, Surabaya, Sidoarjo, Semarang, Medan, Palembang, Makassar, Manado, hingga Aceh.
Hasilnya, menjelang lebaran ini terdapat peningkatan sebesar 13 persen, atau sebanyak 35 persen dari mereka berencana berutang untuk mengantisipasi kebutuhan ekstra selama mudik Lebaran.
Febru menjelaskan, terdapat pergeseran alokasi Tunjangan Hari Raya (THR) pada tahun 2024 dibanding dengan 2023.
Sebaiknya sebelum terjerumus, pahami dahulu beberapa risiko pinjam di pinjol:
1. Salah satu risiko utama dari pinjaman online adalah tingginya tingkat bunga yang dikenakan oleh beberapa penyedia Pinjol.
2. Selain bunga, beberapa Pinjol mungkin juga mengenakan biaya tambahan seperti biaya administrasi, biaya keterlambatan, atau biaya lainnya.
3. Penggunaan pinjaman online secara berlebihan atau terlalu sering dapat menyebabkan ketergantungan pada utang.
4. Beberapa Pinjol mungkin menerapkan kebijakan penagihan yang agresif, termasuk ancaman atau tekanan untuk membayar kembali pinjaman yang jatuh tempo.
5. Menggunakan platform online untuk mengajukan pinjaman juga membawa risiko keamanan data.
Baca Juga: Hati-hati! Modus Penipuan Mengaku DC Pinjol Berujung Scam, Ini Ciri-cirinya
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Ayudya Winessa |
Komentar