Banyak dari kita mungkin memiliki anggaran bulanan atau perencanaan keuangan, tetapi sering kali kita melampaui batas itu tanpa kita sadari.
Pembelian impulsif, makan di luar terlalu sering, atau bahkan biaya-biaya kecil yang terabaikan bisa menyebabkan pengeluaran yang tidak terkendali.
Hal ini membuat sisa uang untuk menutupi tagihan utang menjadi semakin kecil.
Debitur seringkali fokus pada jumlah pokok pinjaman tanpa memperhitungkan bunga dan cicilan yang harus dibayarkan.
Ini bisa menjadi lubang keuangan yang terus diperbesar karena bunga yang terus menumpuk dari waktu ke waktu.
Terkadang, pemahaman yang tidak cukup jelas tentang bagaimana bunga berfungsi dapat mengakibatkan keterpurukan finansial yang lebih dalam.
Kecanduan belanja tidak selalu terkait dengan barang-barang mewah atau mahal.
Sebaliknya, dapat terjadi dalam bentuk-bentuk belanja yang lebih sederhana seperti membeli kopi setiap pagi atau membeli aplikasi atau game digital secara impulsif.
Baca Juga: 7 Trik Ampuh Lepas Dari Jeratan Pinjol Bagi Debitur yang Terlanjur Gali Lubang Tutup Lubang
Kebiasaan ini bisa menjadi beban finansial yang besar, terutama jika terjadi secara teratur.
Banyak orang tidak menyadari pentingnya memiliki dana darurat sampai suatu saat mereka menghadapi keadaan darurat finansial.
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Ayudya Winessa |
Komentar