GridFame.id - Masyarakat Indonesia disebut mengalami fenomena mantab alias makan tabungan.
Bukan tanpa alasan, mereka terpaksa melakukan hal tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengatakan, penurunan tersebut menggambarkan daya beli masyarakat melemah.
Empat tahun lalu masyarakat kelas bawah masih dapat menyisihkan pendapatannya untuk ditabung.
Namun belakangan, hal tersebut tidak dapat dilakukan lagi karena harga kebutuhan pokok yang melambung.
Sebagai gambaran, inflasi Indonesia memang masih berada di angka 2,86 persen.
Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus.
Inflasi dapat mengurangi daya beli masyarakat, karena uang yang dimiliki tidak sebanding dengan harga barang dan jasa yang dibutuhkan.
Inflasi juga dapat menggerus nilai uang tabungan, karena uang yang ditabung tidak sebanding dengan harga barang dan jasa yang akan dibeli di masa depan.
Pengeluaran dapat membengkak jika tidak dikelola dengan baik.
Misalnya dengan menghambur-hamburkan uang untuk hal-hal yang tidak penting, atau tidak menyesuaikan pengeluaran dengan pendapatan.
Baca Juga: Biar Sisa THR Tak Habis Sia-sia, Begini Cara Nabung Emas Online di Pegadaian
Source | : | Copilot (AI) |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar