Bencana bisa menyerang tanpa peringatan, maka dari itu sebagai antisipasi, dana darurat perlu dipersiapkan sebelum hal yang tidak diinginkan terjadi.
Jumlah dana darurat yang dibutuhkan setiap orang berbeda-beda, dan sangat tergantung pada jumlah pengeluaran bulanan masing-masing.
Idealnya, Anda yang masih lajang setidaknya harus memiliki dana darurat sebesar 6 kali jumlah pengeluaran bulanan, Anda yang sudah menikah dan belum punya anak sebanyak 9 kali pengeluaran bulanan.
Lalu Anda yang sudah berumah tangga dan memiliki anak sebanyak 12 kali pengeluaran bulanan jadi semakin banyak nominal dana darurat, akan semakin baik.
Supaya Anda disiplin, simpanlah dana darurat dalam rekening bank terpisah untuk menutupi pengeluaran yang diperlukan jika tiba-tiba kehilangan pekerjaan, jatuh sakit atau memiliki pengeluaran tak terduga lainnya.
Keputusan untuk membeli rumah bisa menjadi berbahaya jika kisaran harganya berada di luar kemampuan Anda.
Dan masalah bisa menjadi lebih besar ketika Anda membelinya dengan KPR, mengingat ada cicilan beserta bunga yang harus dibayar tiap bulannya.
Pastikan Anda betul-betul memahami jumlah cicilan dan bunga yang harus dibayar setiap bulannya, kalau perlu gunakan kalkulator KPR agar Anda tahu seluruh biaya yang keluar sampai cicilan rumah Anda lunas.
Baca Juga: Bingung Atur Keuangan Karena Gaji Pas-pasan tapi Kebutuhan Banyak? Simak 7 Tips Ampuhnya
Kebutuhan biaya hidup semakin hari semakin tinggi jadi untuk menjamin hari tua, Anda tidak hanya bisa mengandalkan Jaminan Hari Tua (JHT) dari BPJS Ketenagakerjaan atau tunjangan dari kantor.
Sayangnya, banyak orang yang baru menyiapkan dana pensiun ketika sudah menua, sehingga dana yang ada belum mencukupi.
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar