Orang tua dan lansia adalah salah satu kelompok yang paling rentan terhadap penipuan telepon.
Faktor usia dan kurangnya pemahaman teknologi membuat mereka lebih mudah terperdaya oleh modus-modus penipuan.
Misalnya seperti penawaran palsu, klaim hadiah yang tak nyata, atau bahkan skema investasi palsu.
Kurangnya aksesibilitas informasi mengenai penipuan modern juga membuat mereka kurang waspada terhadap berbagai risiko yang muncul.
Meskipun tidak semua orang tua atau lansia berada dalam kategori ini, ada juga generasi tua yang kurang terampil dalam menggunakan teknologi.
Mereka mungkin baru mempelajari cara menggunakan ponsel atau internet, sehingga menjadi lebih rentan terhadap penipuan telepon yang menggunakan berbagai trik teknis.
Misalnya, mereka mungkin tidak memahami bahwa nomor telepon bisa dipalsukan, atau tidak menyadari tanda-tanda penipuan yang lebih canggih.
Baca Juga: Ciri-Ciri Modus Penipuan Investasi Berkedok Arisan yang sering menjebak Ibu rumah tangga
Beberapa orang, tanpa memandang usia atau latar belakang, cenderung lebih mudah dipengaruhi dan kurang waspada terhadap upaya penipuan.
Mereka mungkin terlalu percaya pada orang lain atau terlalu cepat terpancing oleh klaim yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
Kurangnya kritisisme terhadap informasi yang diterima dapat membuat mereka rentan terhadap berbagai modus penipuan, termasuk yang dilakukan melalui telepon.
Penipuan telepon dapat terjadi pada siapa pun, tetapi dengan meningkatkan kesadaran dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat mengurangi risiko menjadi korban.
Semakin banyak yang kita ketahui tentang modus operandi para penipu, semakin sulit bagi mereka untuk berhasil.
Seiring dengan itu, penting untuk selalu ingat: hati-hati lebih baik daripada menyesal.
Sebagian isi artikel ini dibuat dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Miris, Seorang IRT Tertipu Part Time Abal-abal Hingga Rp 131 Juta Ludes! Pentingnya #CekFakta
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Hani Arifah |
Komentar