Banyak bisnis, terutama yang baru atau sedang berkembang, sering kali tidak memberikan perhatian yang cukup pada pengelolaan kas mereka.
Hal ini bisa mencakup lambatnya penagihan dari pelanggan, pengeluaran yang tidak terencana, atau kurangnya rencana cadangan untuk menghadapi kejutan finansial.
Seiring waktu, masalah ini dapat mengakibatkan tekanan likuiditas yang berujung pada kesulitan membayar utang atau gaji karyawan.
Dalam bisnis, perubahan pasar adalah konstan.
Bisnis yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan tren, teknologi, atau preferensi pelanggan dapat terlambat dan akhirnya kehilangan pangsa pasar.
Misalnya, kurangnya inovasi produk atau layanan, atau lambatnya pengadopsian teknologi baru, dapat membuat bisnis tersingkir oleh pesaing yang lebih responsif.
Biaya operasional yang terus meningkat tanpa kenaikan pendapatan yang sebanding adalah resep pasti untuk masalah keuangan.
Bisnis yang tidak secara rutin meninjau dan mengoptimalkan biaya operasionalnya, seperti biaya tenaga kerja, sewa, atau bahan baku, dapat menemukan diri mereka terjebak dalam lingkaran defisit.
Baca Juga: Ini 11 Franchise yang Lagi Ngetren, Pas Jadi Bisnis Rumahan!
Tergantung pada sedikit pelanggan atau terlalu bergantung pada satu pasar atau produk tertentu dapat meninggalkan bisnis rentan terhadap fluktuasi ekonomi atau perubahan kebijakan.
Perluasan portofolio pelanggan atau diversifikasi lini produk dapat membantu mengamankan bisnis dari risiko ini.
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Ayudya Winessa |
Komentar