GridFame.id - Membangun kekayaan tidak bisa dilakukan secara instan.
Dalam hal membangun kekayaan, mulailah dengan langkah kecil, yang akan menambah kekayaan Anda seiring berjalannya waktu.
Itulah mengapa sering kali penting untuk memulainya sesegera mungkin, meskipun Anda memulai dari yang kecil.
“Langkah pertama untuk membangun kekayaan adalah mulai menciptakan kebiasaan yang kuat agar tetap konsisten dengan rencana tabungan dan investasi Anda,” Chelsea Ransom-Cooper, perencana keuangan di Zenith Wealth Partners di New Jersey, AS, dikutip dari CNBC, Selasa (7/5/2024).
Berikut tiga hal yang harus Anda biasakan untuk membangun kekayaan.
1. Lacak pengeluaran
Terlepas dari berapa penghasilan Anda setiap bulannya, mencatat berapa banyak yang perlu Anda keluarkan untuk hal-hal penting, dan berapa banyak yang akhirnya Anda belanjakan untuk hal-hal lain, adalah langkah penting untuk mencapai hampir semua tujuan keuangan.
Menurut Billy Hatton, perencana keuangan bersertifikat di Los Angeles, AS, jika Anda tidak tahu berapa banyak yang mampu Anda beli, Anda mungkin menghabiskan lebih banyak uang dan tetap terjebak dengan tagihan.
Anda tidak perlu melacak setiap rupiah yang Anda belanjakan atau melakukan penghematan besar-besaran pada pengeluaran.
Faktanya, melakukan hal terakhir mungkin justru kontraproduktif, mengingat banyak pakar keuangan mengatakan bahwa membatasi anggaran tidak akan berhasil.
Namun demikian, Anda memerlukan pemahaman dasar tentang apa yang Anda belanjakan.
Baca Juga: OJK Bagi 6 Cara Praktis Untuk Simpan Dana Darurat, Karyawan Gaji UMR Bisa Ikut!
“Penganggaran tidak harus menjadi upaya besar yang dilakukan sekaligus,” ujar Nathan Mueller, perencana keuangan di Colorado, AS.
“Mulailah dari hal kecil (dengan) melacak beberapa bidang utama saja, yaitu makanan, hiburan, bahan bakar, dan pakaian," saran dia.
2. Menabung dana darurat
Jika ada satu jaminan dalam hidup dalam hal uang, itu adalah Anda akan menghadapi kejutan finansial, yang mungkin akan terjadi beberapa kali dalam seumur hidup.
Terkadang kejadian ini relatif kecil, seperti ban kempes.
Dampak lainnya, seperti kehilangan pekerjaan, berpotensi mengubah kondisi keuangan Anda secara drastis. Untuk mempersiapkan pengeluaran tak terduga baik besar maupun kecil, mulailah menabung dana darurat.
Anda mungkin tidak memiliki cukup uang tunai untuk membantu Anda melewati hari-hari buruk berikutnya, namun para ahli keuangan sepakat bahwa ada sesuatu yang lebih baik daripada tidak sama sekali.
Lagi pula, dalam keadaan darurat finansial, uang tunai yang Anda simpan adalah uang yang tidak perlu Anda tarik dari rekening tabungan atau dimasukkan ke dalam kartu kredit.
“Meskipun kebijakan konvensional (tentang dana darurat harus) mendukung biaya hidup selama tiga hingga enam bulan, saya terus menganjurkan bahwa jumlah berapa pun lebih baik daripada tidak sama sekali,” terang Will Kellar dari Human Investing.
3. Berinvestasi untuk masa depan
Ini adalah kesalahpahaman umum bahwa Anda harus kaya untuk menghasilkan uang melalui investasi.
Baca Juga: Gaji Full Tanpa Pinjaman tapi Keuangan Buruk? Bisa jadi Hal Sepele Ini Penyebabnya
Seperti halnya dana darurat, menginvestasikan sedikit uang dengan bijak di pasar saham dapat membantu Anda dalam jangka panjang.
Waktu yang diinvestasikan di pasar hampir sama berharganya dengan jumlah uang yang Anda keluarkan, jadi sebaiknya Anda memulainya sesegera mungkin.
Memang benar, semakin besar investasi awal Anda, semakin besar pula keuntungan yang Anda peroleh ketika investasi tersebut mulai datang.
Namun, kontribusi kecil dan konsisten dapat tumbuh menjadi jumlah besar seiring berjalannya waktu ketika Anda berinvestasi dibandingkan hanya menyimpan uang tunai, berkat kekuatan bunga majemuk.
Seperti kebiasaan apa pun, berinvestasi secara teratur membutuhkan waktu dan pengulangan agar benar-benar melekat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan
Baca Juga: Ini 3 Produk Keuangan yang Ternyata Wajibkan Nasabah Bayar Biaya Penarikan Awal
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar