Pertanyaan soal pendapatan memang cukup sensitif dibicarakan, dan disarankan untuk bertanya ke pasangan yang memang sudah memiliki niat ke jenjang yang lebih serius.
Sebab, pertanyaan ini bukan untuk mengukur menilai apakah pasangan Anda bisa membelikan barang incaran atau mentraktir makan dan nonton saat malam minggu.
Lebih jauh dari itu, pertanyaan ini bertujuan untuk perencanaan finansial saat kalian sudah menikah nanti.
Jika sudah mengetahui pendapatan pasangan, Anda jadi bisa mengukur berapa banyak Anda dan pasangan bisa menyisihkan uang untuk perencanaan finansial di masa depan.
Seperti memiliki rumah, memiliki kendaraan, memiliki anak, atau sekadar menghitung jatah belanja bulanan.
Jika pasangan Anda sudah memiliki tabungan, coba tanyakan tujuan ia menabung dan bagaimana cara yang baik untuk menabung ketika sudah menikah nanti.
Kalau tidak bisa menabung, cobalah untuk membantu menyisihkan sebagian pendapatannya untuk menabung, berapa persen pendapatan yang akan disisihkan dan berkomitmen untuk menabung.
Dengan ini, Anda bisa punya bayangan berapa bujet yang akan dikeluarkan untuk menikah dan kapan Anda bisa mencapai target pernikahan tersebut.
Baca Juga: 10 Tips Kelola Biaya Hidup Setelah Nikah Agar Terbebas dari Utang dan Jeratan Pinjol
Pertanyaan ini juga tidak kalah pentingnya, sebab cicilan atau pinjaman adalah komitmen dan ada kewajiban untuk membayar setiap bulannya jadi jika pasangan Anda memiliki utang, cobalah untuk menganalisa utang tersebut.
Dana darurat mungkin tidak terlintas pada pikiran orang yang ingin serius menikah.
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar