M-Banking memungkinkan akses ke informasi sensitif secara elektronik.
Meskipun telah dilakukan upaya untuk meningkatkan keamanan, risiko kebocoran data tetap ada.
Penipuan phishing, malware, atau kebocoran data di sisi bank adalah ancaman yang nyata.
Kerahasiaan informasi pribadi, seperti nomor rekening, kata sandi, dan kode OTP (One-Time Password), harus dijaga dengan ketat untuk mencegah akses yang tidak sah.
Jika ponsel yang digunakan untuk M-Banking hilang atau dicuri, risiko penyalahgunaan akses ke rekening bank meningkat.
Seseorang yang memperoleh akses ke perangkat tersebut dapat mencoba untuk melakukan transaksi tanpa izin pemilik rekening.
Meskipun sebagian besar aplikasi M-Banking memiliki lapisan keamanan tambahan seperti PIN atau sidik jari, tetap saja ada risiko jika ponsel jatuh ke tangan yang salah.
Baca Juga: Buruan Amankan Sekarang! Begini Cara Cegah Akun M-Banking Diambil Alih dan Disalahgunakan
Ketergantungan pada teknologi juga membawa risiko terkait gangguan layanan.
Meskipun jarang terjadi, gangguan pada sistem perbankan atau jaringan dapat menyebabkan tidak dapat diaksesnya layanan M-Banking.
Ini bisa menjadi masalah jika Anda membutuhkan akses mendesak ke dana atau ingin melakukan transaksi penting pada saat itu juga.
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Hani Arifah |
Komentar