Kebutuhan air setiap orang bervariasi tergantung pada berbagai faktor seperti usia, jenis kelamin, berat badan, tingkat aktivitas fisik, kondisi kesehatan, dan iklim tempat tinggal.
Misalnya, seseorang yang tinggal di daerah beriklim panas dan aktif secara fisik akan memerlukan lebih banyak air dibandingkan dengan seseorang yang tinggal di daerah beriklim sejuk dan kurang aktif.
Tidak semua cairan yang kita butuhkan harus berasal dari air putih.
Cairan dari makanan, seperti buah-buahan dan sayuran, serta minuman lain seperti susu, jus, dan bahkan teh dan kopi, turut menyumbang asupan cairan harian kita.
Oleh karena itu, fokus pada delapan gelas air putih sehari mungkin tidak relevan untuk semua orang.
Institusi seperti Institute of Medicine (IOM) menyarankan asupan total air harian (dari semua makanan dan minuman) sekitar 3,7 liter untuk pria dan 2,7 liter untuk wanita.
Panduan ini lebih fleksibel dan mempertimbangkan sumber cairan lainnya selain air putih.
Baca Juga: Mitos Tidur Tanpa Baju Bikin Rezeki Seret? Begini Faktanya Menurut Islam
Meskipun jarang terjadi, minum terlalu banyak air dapat menyebabkan keracunan air atau hiponatremia, suatu kondisi di mana kadar natrium dalam darah menjadi terlalu rendah.
Hiponatremia dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala, mual, kebingungan, dan dalam kasus yang parah, kejang dan koma.
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Ayudya Winessa |
Komentar