GridFame.id - Ini dia beberapa rekomendasi vacum kasur dan sofa di bawah 1 juta tapi berkualitas.
Bagi yang sensitif terhadap debu, vacum kasur dan sofa tentunya jadi salah satu barang yang wajib dimiliki
Namun, harganya sering kali menguras kantong.
Buat yang masih ngekos, pasti bakal pikir ulang untuk beli vacum kasur dan sofa.
Namun, tak perlu khawatir karena GridFame.id sudah merangkumkan vacum kasur dan sofa yang harganya terjangkau.
Dengan harga di bawah 1 juta, Anda sudah bisa mendapatkan vacum kasur dan sofa berkualitas.
Lalu, apa saja rekomendasinya?
Vacum kasur dan sofa Sanken (TOKOPEDIA).
Rekomendasi yang pertama adalah vacum kasur dan sofa dari Sanken.
Harganya cuma 300 ribuan saja, lo!
Vacum ini dilengkapi dengan sinar UV yang bisa membunuh kuman dan tungau di kasur dan sofa.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Gunting Rumput yang Tajam dan Bisa Diatur Posisi Mulai dari Rp 40 Ribuan
Sedotannya kuat, sehingga sangat efektif membasmi debu dan tungau.
Vacum kasur dan sofa Deerma (TOKOPEDIA).
Rekomendasi selanjutnya adalah vacum kasur dan sofa dari Deerma.
Harganya 400 ribuan saja.
Vacum ini dilengkapi sinar UV yang berfungsi untuk membutuh kuman dan tungau.
Selain itu, vacum ini bisa otomatis off jika sudah terlalu panas.
Vacum kasur dan sofa Samono (TOKOPEDIA).
Rekomendasi selanjutnya vacum dari Samono.
Harganya cuma 400 ribuan saja.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Binder Untuk Menyimpan Photocard KPOP
Vacum kasur dan sofa ini juga dilengkapi dengan sinar UV untuk membunuh kuman dan tungau.
Penyedotnya juga sangat kuat, sehingga pekerjaan rumah bisa jadi lebih cepat selesai.
Vacum kasur dan sofa DoraHomi (TOKOPEDIA).
Terakhir adalah vacum kasur dan sofa dari DoraHomi.
Harganya cuma 300 ribuan saja.
Dilengkapi lampu kuman ultraviolet UV + motor hisap yang kuat untuk mencapai sterilisasi efisiensi tinggi dan penghilangan tungau.
Tingkat sterilisasinya 99,99% dan tingkat penghilangan tungau 100%.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Topi Keren dan Anti Panas, Semua di Bawah 50 Ribu!
| Penulis | : | Hani Arifah |
| Editor | : | Hani Arifah |
Komentar