GridFame.id – Konsultan komunikasi Vero, bekerja sama dengan grup riset pasar dan analisis data global YouGov, pada Selasa (21/5) lalu merilis sebuah studi terbaru.
Studi ini menunjukkan pengaruh besar para influencer digital dalam membentuk perilaku konsumen dan tren di Indonesia.
Statista mengumumkan, estimasi pengeluaran untuk pemasaran influencer mencapai Rp 5,5 triliun (sekitar 349,83 juta dolar AS) pada 2028 oleh Statista.
Artinya, industri ini telah memberi peluang besar bagi bisnis di Indonesia, untuk memanfaatkan interaksi dengan para influencer agar terhubung dengan audiens target mereka.
Berdasarkan survei komprehensif yang melibatkan lebih dari 2.000 responden online dari berbagai latar belakang demografis, Vero dan YouGov menemukan:
Baca Juga: Link Cara Beli Tiket SEVENTEEN Exhibition Follow Fellow di Jakarta, Harga Mulai Dari Rp 250 Ribuan
Baca Juga: Tanpa Perlu Antre Panjang! Simak Cara Beli Tiket Naik ke Candi Borobudur Lengkap dengan Harganya
Erat Kaitan Influencer dan Nilai Budaya
Hasil temuan ini berlaku untuk berbagai latar belakang demografis, menunjukkan pandangan umum tentang nilai, relevansi, dan pengaruh yang diberikan influencer terhadap masyarakat Indonesia.
"Terlihat jelas, potensi besar yang dimiliki influencer dalam memengaruhi pembentukan pola pikir dan perilaku masyarakat telah melewati batas demografi,” ujar Brian Griffin, CEO Vero, yang menekankan pentingnya mengintegrasikan peran influencer ke dalam strategi pemasaran.
Sebagian besar masyarakat Indonesia, lanjut Brian, terlepas dari usia, tingkat pendapatan, dan lokasi geografis, mengakui mereka dipengaruhi oleh konten dari influencer.
Alasan utama mereka berinteraksi dengan influencer adalah karena konten tersebut informatif, inspiratif, dan bermanfaat.
Hal ini membuka peluang besar bagi bisnis dan organisasi untuk bekerja sama dengan influencer dalam menyampaikan pesan mereka.
“Ada pun hal terpenting yang harus dilakukan untuk mencapai hasil terbaik adalah selalu menggunakan data dan proses yang terstruktur," imbuh Brian.
Edward Hutasoit, General Manager at YouGov, menekankan, efektivitas influencer berkaitan erat dengan nilai-nilai budaya Indonesia tentang kebersamaan dan kepercayaan.
“Penelitian ini menyimpulkan, para kreator konten digital dapat berperan sebagai pembimbing yang memberi saran sesuai keahlian individu mereka,” kata Edwrad.
Bagi pemilik merek, lanjutnya, bermitra dengan influencer tak hanya menjadi taktik pemasaran, tapi juga terhubung dengan audiens secara autentik.
“Dan menciptakan dampak signifikan melalui kepercayaan mereka terhadap influencer,” jelas Edward lagi.
Baca Juga: Cara Beli Tiket Whoosh Agar Mendapatkan Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung
Terhubung Secara Tulus dan Jadi Pemimpin Komunitas
“Temuan ini menunjukkan, pola perilaku konsumsi masyarakat Indonesia mengalami pergeseran,” ungkap Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan M.Sc, pakar yang mendalami perilaku konsumen dari Insitut Pertanian Bogor (IPB).
Para influencer, alnjut Ujang, sangat relevan dengan nilai-nilai kebersamaan dan sosial dalam budaya Indonesia, di mana kepercayaan dan rekomendasi dari mulut ke mulut memiliki peran signifikan.
Mereka tak hanya membentuk dan memimpin komunitas baru, tetapi juga dapat memberi referensi melalui konten yang menghibur dan sarat informasi berharga.
Yang pada akhirnya akan memengaruhi pilihan dan keputusan pembelian konsumen terhadap merek atau produk tertentu.
Kebutuhan konsumen Indonesia akan konten yang mudah dipahami dan dapat dipercaya menjadi tantangan bagi para kreator konten untuk tetap menjaga autentisitas dan relevansi dengan budaya lokal Indonesia.
Dengan demikian, kata Ujang, pengaruh para influencer dapat memberik dampak positif sekaligus berkelanjutan.
Agung Karmalogy, influencer yang juga bagian dari META Creator of Tomorrow, membahas pentingnya influencer untuk tetap relevan dengan mengadaptasi strategi konten mereka, sesuai harapan dan kebutuhan konsumen yang terus berubah.
"Peran seorang influencer di Indonesia tak hanya terbatas pada ranah digital, tapi juga mencakup interaksi dalam lingkungan sosial dan budaya dari para pengikut kami,” kata Agung.
Studi ini tak hanya memvalidasi pengaruh dirinya sebagai influencer terhadap pola konsumsi masyarakat, tetapi juga menekankan tanggung jawab mereka untuk memelihara keaslian budaya dan kepercayaan.
Agar tetap relevan, penting bagi influencer untuk terus berinteraksi dengan para pengikut dan merepresentasikan nilai-nilai serta kehidupan sehari-hari mereka di dalam konten yang dibuat.
“Di negara seperti Indonesia yang sangat memegang erat budaya kebersamaan, influencer yang bisa terhubung secara tulus dan memberi kontribusi pada komunitasnya akan meraih kesuksesan,” tegas Agung.
Baca Juga: Cara Beli Tiket Saloka Fest 2024, Ada Denny Caknan Hingga Parade Hujan
Baca Juga: Cara Beli Tiket Konser Kahitna 2 Tahun Menuju 40 Lengkap dengan Harganya
Influencer untuk Bisnis: Berkembang untuk Masa Depan
Tim influencer Vero merekomendasikan agar perusahaan memanfaatkan potensi pemasaran influencer yang terus berkembang sebagai pilar utama dalam strategi komunikasi dan pemasaran mereka.
Konten pemasaran influencer pun harus difokuskan pada storytelling yang autentik, bukan hanya sekadar hiburan.
Chatrine Siswoyo, Senior Advisor ASEAN Vero, menekankan pentingnya hubungan autentik dalam konteks ini.
"Efektivitas pemasaran influencer berakar pada hubungan yang tulus antara perusahaan dan kreator konten, yang dibangun berdasarkan kepercayaan dan nilai-nilai bersama,” kata Chatrine.
Mengenali influencer sebagai individu yang berbeda dengan perspektif unik, lanjutnya, memungkinkan mereka mengintegrasikan pesan merek secara relevan kepada audiens, sehingga meningkatkan kesadaran merek dan mendorong konversi..
Selain itu, menggunakan analisis data yang mendalam sangat penting dalam mengoptimalkan strategi pemasaran influencer.
Rangkaian solusi pemasaran influencer eksklusif Vero, InFluent, memastikan proses dan strategi yang terukur dalam mengelola kampanye influencer dan mengukur efektivitas konten.
Metodologi identifikasi influencer yang dimiliki Vero, TrueVibe, menyediakan proses berbasis data untuk membantu merek mengidentifikasi dan berinteraksi dengan influencer yang dapat memberi dampak dan hasil optimal untuk kampanye mereka.
Dengan menganalisis tingkat interaksi dan insight audiens, menyusun konten yang relevan, memilih influencer yang tepat untuk kampanye mereka, serta mengevaluasi hasil konkret dari upaya pemasaran dengan lebih baik.
Pendekatan ini tak hanya menjadikan proses pengambilan keputusan lebih strategis, tapi juga memastikan kerja sama dengan influencer memberi nilai tambah yang optimal, sesuai tujuan pemasaran secara menyeluruh.
Penulis | : | Intan Yusan S |
Editor | : | Intan Yusan S |
Komentar