Kertas itu dirobek dengan tidak rapi dan ditulis dengan pulpen.
Bagian pingir dari kertas terlihat dirobek dengan tergesa-gesa.
W kemudian diduga menulis menggunakan pulpen warna hitam.
Ia menulis satu kalimat panjang, menggunakan bahasa Jawa.
Total, hanya 13 kalimat yang ditulisnya dalam surat wasiat tersebut.
Kalimat ini berisi wasiat, atau permintaan terakhir W yang diharapkanya akan dilakukan keluarga, setelah dia tewas.
Wasiat itu berbunyi:
"Nek aku mati aku pengen dikubur karo keluargaku ditumpuk nak ora tak dendeni"
(Kalau saya mati saya ingin dikubur bersama keluargaku dengan cara ditumpuk, kalau tidak aku akan menghantui).