Find Us On Social Media :

Mengaku Keturunan Raja, Pria Asal Tasikmalaya Dirikan Kesultanan Selacau Tunggul Rahayu, Sudah dapat Legalitas PBB!

Kesultanan Selaco, Tasikmalaya

GridFame.id - Sudah satu minggu ini netizen dihebohkan dengan keberadaan Keraton Agung Sejagat yang ternyata penipuan.

Ternyata, tak hanya ada Keraton Agung Sejagat yang berlokasi di Purworejo.

Keraton yang lain ditemukan di Kecamatan Parung Ponteng, Kabupaten Tasikmalaya.

Keraton Selacau Tunggul Rahayu atau biasa disebut Kesultanan Selaco didirikan oleh warga asal Parung Ponteng bernama Rohidin (40).

Baca Juga: Bentuk Liontin Kalungnya Bikin Heboh Warganet, Luna Maya Hanya Balas Pakai Emotikon Senyum

Rohidin mengaku bahwa ia adalah keturunan ke sembilan Raja Padjadjaran Surawisesa, dengan gelar Sultan Patra Kusumah VIII.

Tidak seperti Keraton Agung Sejagat, para warga di daerah kesultanan ternyata sudah lama hidup damai berdampingan.

Rohidin memiliki alasan tersendiri dalam mendirikan Kesultanan Selaco ini.

Dirinya menjelaskan, kesultanan yang ia bentuk merupakan upaya melestarikan warisan leluhurnya

Pria ini mengaku sebagai keturunan Raja Padjadjaran era kepemimpinan Surawisesa.

Tidak bermaksud untuk menipu atau membohongi pengikutnya, Rohidin mengaku berdirinya kesultanan malah dapat mensejahterakan pengikutnya.

Pendapatan kerajaan ia aku berasal dari grantor yang  bernama M Bambang Utomo.

Pendanaanya berasal dari Sertifikat Phoenix.

Sertifikat ini berasal dari Bank Swiss yang hanya bisa diambil oleh M Bambang Utomo selaku grantor.

Baca Juga: Surat Pembelaannya Ditolak & Dicopot Jadi Dirut, Helmy Yahya Bongkar Kecilnya Anggaran TVRI: 'Buat Bayar Soimah Aja Gak Cukup!'

Pria ini akui dirinya tidak pernah menutupi kegiatan kesultanan yang diadakan.

Bahkan Kesultanan Selaco ini memiliki kabinet.

Pihak kesultanan bercerita bahwa banyak pengikutnya, termasuk para pejabat kesultanan mendapatkan kesejahteraan.

Kesultanan ini memiliki struktur organisasi layaknya kesultanan.

Mangkubumi adalah julukan untuk menteri.

Dilansir dari regional.kompas.com Rohidin membeberkan, "kita ada yang namanya menteri luar negeri siapa orangnya, menteri kesejahteraan siapa. Sudah ada semua dan memiliki tugas masing-masing, tapi Kesultanan Selaco itu bukan negara di dalam negara."

Kesultanan ini mengaku tidak tertutup dan selalu membuka diri, tidak ada maksud untuk melakukan kejahatan.

Kesultanan Selaco ternyata sudah berdiri sejak tahun 2004. 

Pendirinya mengatakan bahwa pada tahun 2018, Kesultanan Selaco mendapatkan legalitas fakta sejarah yang dikeluarkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai warisan kultur budaya peninggalan sejarah Kerajaan Padjadjaran pada masa kepemimpinan Raja Surawisesa.

Lisensi yang diberikan adalah seni budaya.

Baca Juga: Iseng Prank Jadi Pocong dan Bikin Resah Takuti Warga Melintas, Polisi Tangkap Pemuda 17 Tahun di Gowa, Pakai Kain Putih Bekas Tenda Pengantin

Kesultanan yang dipimpin oleh Rohidin ini memiliki batas-batas teritorial.

Wilayah cakupannya diantaranya Tasikmalaya, Garut, Ciamis, dan Pangandaran bagian selatan.

Walau begitu, Rohidin tidak bermaksud membuat negara tersendiri. Pria ini hanya ingin meneruskan budaya.

"Kalau kami dari kesultanan tentunya NKRI sebagai harga mati. Kami warga negara Indonesia. Kesultanan ini adalah upaya saya untuk melestarikan budayanya saja karena kami sebagai penggiat budaya," ucapnya.