Dari Singapura
Dilansir dari South China Morning Post, mereka menyita 23 kilogram air susu ibu (ASI) beku berlabel waktu dan tanggal tertentu dari seorang perempuan yang tidak diinformasikan identitasnya, yang baru kembali dari Singapura.
Ia datang dari Singapura menggunakan penerbangan MU283 Jumat pekan lalu (10/1/2020).
Si perempuan menyebut ASI sebanyak itu akan ia berikan untuk bayinya sendiri, tetapi dia tidak bisa menjelaskan dari mana sumber ASI itu didapat.
Selain jumlahnya yang banyak, ASI disita oleh petugas karena tidak memiliki quarantine approval.
Perempuan ini gagal melalui langkah yang diperlukan untuk mendapatkan izin terkait barang tersebut.
Sejumlah 89 kemasan ASI beku tersebut diketahui saat proses pemeriksaan bea cukai menggunakan mesin X-ray, tersusun di dalam sebuah tas besar yang dibungkus rapat.
Petugas pun menyita dan menghancurkan temuan tersebut karena tidak diketahui dengan jelas dari mana asalnya.
Setelah itu si perempuan pun diizinkan untuk melanjutkan perjalanannya dan memasuki China.
Di negara itu, semua susu dan produknya (kecuali susu formula bayi), harus mendapatkan persetujuan dari badan karantina sebelum dibawa ke China menggunakan kendaraan berpendingin.