GridFame.id- Pelaut asal Enrekang, Sulawesi Selatan, Indonesia yang bernama Muhammad Alfatah dikabarkan meninggal dunia saat bertugas.
Alfatah adalah anak ketujuh dari sembilan bersaudara.
Ia lulusan SMK Pelayaran Lintas Nusantara di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.
Baca Juga: Astaga! Sebuah SD Di Jambi Dijadikan Gudang Penyimpanan Berkilo-kilo Ganja Asal Sumatera Utara!
Menurut informasi yang beredar, Alfatah meninggal dunia setelah mengalami sakit selama berlayar.
Kabar kematian Alfatah baru diketahui setelah beredar foto serta surat dari Kementerian Luar Negeri melalui Facebook.
Pihak keluarga juga awalnya mengetahui ketika foto Muhammad Alfatah beredar di Facebook.
Tak berselang lama, datang surat resmi dari Kementerian Luar Negeri.
Surat tersebut menjelaskan tentang kronologis meninggalnya Alfatah hingga proses penenggelaman jenazahnya ke laut.
Berdasarkan surat dari Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri yang tertanggal 16 Januari 2020 bahwa ada dua WNI yang meninggal dunia saat bertugas.
Muhammad Alfatah adalah salah satunya.
Ia mulai jatuh sakit pada 18 Desember 2019 kemudian kapten memberinya obat.
Kaki serta wajah Alfatah mengalami bengkak, napasnya pendek karena ia juga merasakan nyeri pada bagian dada.
Namun setelah diberi obat oleh kapten kapal keadaan tak kunjung membaik.
Hingga pada 27 Desember, Alfatah dipindahkan ke kapal China Long Xing 802 yang akan berlabuh ke Samoa untuk kemudian dibawa ke rumah sakit.
Delapan jam berada di dalam kapal tersebut, Alfatah tidak mampu bertahan.
Ia meninggal dunia sebelum sampai ke daratan.
Kapal yang membawa jenazah Alfatah posisinya masih ditengah Samudera Pasifik.
Posisi kapal juga masih sangat jauh untuk sampai di daratan Samoa.
Kapten kapal memutuskan untuk menenggelamkan jenazah Alfatah.
Hal tersebut dilakukan lantaran khawatir jika ada penyakit yang menular ke kru lain apalagi masih berada di dalam kapal.
Pihak keluarga juga telah diberitahu mengenai hal tersebut.
Dilansir dari GridHealth.id, tidak ada yang salah dengan menenggelamkan jenazah ke dalam lautan.
Hal itu sudah ada dalam sejarah pelayaran bahwa jika meninggal dunia dan posisi daratan masih sangat jauh, jenazah bisa dilarung dengan diberi pemberat.
Proses ini juga akan membantu menghindari penularan penyakit dari mayat.
Baca Juga: Baru Saja Rayakan Pesta Mewah, Happy Salma Justru Bagikan Kabar Duka, Ada Apa?