GridFame.id - Danki Brimbob Kompi III Batalyon A, Polman Ipda Ojan Prabowo sedang melakukan liburan dengan keluarga dan sejumlah orang di pemandian Salupajaan, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Banyak sumber yang berdar mengapa perkelahian ini bisa terjadi pada hari Senin (21/1/2020).
Beberapa media mengatakan bahwa terjadinya perkelahian ini disebabkan karena Ipda Ojan menantang warga untuk berkelahi.
Untuk memasuki pemandian Salupajan, seorang oknum meminta Danki Brimob ini untuk membayar lima ribu rupiah.
Percekcokan terjadi lantaran Ipda Ojan merasa tidak dimintai membayar karcis parkir.
Seorang warga berinisial mengaku melihat kejadian baku hantam tersebut.
RN menerangan bahwa Ipda tersebut enggan membayar tiket masuk kepada petugas wisata.
"Jadi turunmi ini polisi untuk ketemu ibu Yuli, yang tidak mau membayar karcis tadi. Tiba-tiba kembali naik ke atas untuk temui petugas, di situmi polisi itu menggertak petugas wisata dengan menanyai, eh kau ada KTP-mu, ini wisata resmikah," ujar RN dilansir dari Tribun Medan.
Setelah Ipda mengatakan hal tersebut, ia bertindak brutal memukuli petugas wisata yang bernama Herman.
Saat dipukuli, Herman hanya bisa pasrah.
Baku hantam yang dilayangkan ke Herman membuat pengunjung wisata pemandian Sulupajaan menjadi ketakutan.
Bahkan ibu-ibu di lokasi kejadian berteriak dengan kencang karena panik hingga terdengar ke wisata Kali Biru.
Seorang penjaga wisata Kali Biru yang Bernama Herman datang ke TKP berniat melerai Ipda Ojan.
Naasnya, niat penjaga wisata Kali biru yang bernama Thamrin gagal. Ia mengalami pendarahan di bagian kepala.
Warga mengaku menahan mobil Ipda Ojan agar tidak meninggalkan lokasi lantaran membuat Thamrin mengalami pendarahan.
Ipda Ojan malah emosi dan menantang warga untuk maju satu persatu.
Setelah kejadian, sekelompok Brimob berseragam datang ke TKP membawa senjata api.
Bukannya mendamaikan suasana, kedatangan Brimob malah menambah keributan.
Pengunjung wisata dan anak-anak menjadi ketakutan lantaran para Brimob ini menembakkan sejata laras panjangnya.
Pengakuan warga dibantah oleh Kapolda Sulawesi Barat.
Penjelasan Polda Sulawesi Barat menyatakan bahwa Danki Brimob Kompi III Batalyon A Polman Ipda Ojan Prabowo merupakan korban penganiayaan warga sekitar.
Polda Sulbar menjelaskan bahwa kedatangan Ipda Ojan adalah untuk menemui ibu Yuliani.
Hasil visum Ipda Ojan menunjukkan adanya lebam pada pipi kiri, bengkak pada kepala bagian belakang, luka lecet di lutut, dan luka lebam pada bahu kanan.
Sementara, korban luka yang mencoba melerai
Baca Juga: Ahok BTP Sebut Sosok Ini yang Akan Terima Hartanya, Jadi Alasan Veronica Tan Berjualan Daging?perseteruan Ipda Ojan dan Herman menolak untuk melakukan visum.
Polda Sulawesi Barat mengatakan akan mengadakan pendekatan kepada Herman agar bisa mendapatkan penanganan pada lukanya.
Personil Polres Polman dan Polsek Binuang melakukan langkah untuk mengklarifikasi masalah tersebut.
Pihaknya masih mencari keterangan pelaku yang terlibat dalam aksi baku hantam.
Setelah keterangan di dapat maka proses hukum lebih lanjut baru akan diselenggarakan.