Di antaranya karena alergi dan keturunan.
“Di Indonesia sendiri asma ini lebih banyak disebabkan karena infeksi dibandingkan karena keturunan,” terang Handrawan Nadesul.
Hal tersebut senada dengan keterangan Novi Irayanti, seorang dokter umum, ia mengatakan kepada Tribunjateng.com jika asma itu adalah alergi.
Pencetus alergi bisa bermacam-macam.
Bisa debu, suhu, infeksi, dan masih banyak lagi.
“Untuk menghindari asma, biasanya penderitanya sendiri tahu, kapan harus mencegahnya. Mencegahnya mudah namun menghindari faktor pencetusnya yang sulit,” tutur Novi.
Misalkan seorang mengidap asma karena tinggal di daratan tinggi, hal tersebut tidak bisa serta merta dihindari dengan pindah tempat tinggal.
Bagi Novi Irayanti, masalah kelelawar sebagai obat asma dia justru belum pernah mendengar.
“Harus ada pembuktian medis,” tuturnya.