Hidup di era teknologi, menyebabkan milenial mudah mengalami depresi.
Healthline.com mengungkapkan bahwa milenial lebih banyak berkomunikasi dengan sosial media.
Milenial tidak terbiasa untuk berkomunikasi dengan langsung, sehingga cenderung tidak peka melihat emosi seseorang.
Ternyata hal ini berbahaya, jarangnya seseorang berkomunikasi secara langsung dapat menyebabkan alexthymia dimana seseorang tidak bisa memahami perasaannya.
BCBSA menambahkan bahwa karena kemajuan teknologi membuat semua orang bisa menang di berbagai permainan atau sosial media yang ada di ponsel mereka.
Kemenangan di sosial media juga bisa menyebabkan para milenial tidak merasakan pertarungan di dunia nyata.
Kecanduan memainkan pertarungan di ponsel ternyata bisa membuat milenial mudah stres dan frustasi ketika dihadapkan dengan pertarungan atau perlombaan di dunia nyata.
Selain itu, milenial biasanya lebih sering menghabiskan waktu di kantor sehingga lupa untuk berolahraga.