Ruruh kemudian memberi tahu bahwa kaki tikus dan lidah sapi memiliki perbedaan yang tampak oleh mata.
Berbeda dengan lidah sapi yang kenyal, kaki tikus memiliki kuku, telapak kaki, dan tulang.
Ruruh mengimbau kepada masyarakat untuk tidak sembarangan mengunggah informasi yang belum diketahui kebenarannya.
Pasalnya, dagangan bakso S menjadi tidak laku.
Pedagang berinisial S ini mengaku omzetnya turun drastis.
Biasanya dalam sehari, S bisa mendapatkan omzet jutaan rupiah.
Tapi setelah isu baksonya mengandung tikus, S hanya meraup keuntungan Rp 15 ribu per hari.
ADR pun akhirnya meminta maaf kepada seluruh warga Madiun karena videonya.
"Saya di sini selaku konsumen, mengucapkan minta maaf, saya ucapkan minta maaf pada warga Madiun, khususnya warga Pilangkenceng," ucap ADR.
Artikel ini pernah dimuat di Tribun News Maker dengan judul
Viral Bakso Tikus di Madiun, Pembuat Video Kini Minta Maaf karena Tak Terbukti, Ini Kerugian Penjual