GridFame.id - Rencana pernikahan seharusnya menjadi rencana bahagia bagi setiap pasangan.
Sepasang kekasih yang akan segera membina mahligai rumah tangga bersama.
Pasangan calon pengantin pun pasti akan mengusahakan untuk membuat acara pernikahan sebaik mungkin.
Membuat nyaman keluarga serta kerabat dan sahabat yang datang menjadi tamu undangan.
Namun, apa jadinya bila rencana pernikahan mereka justru terancam gagal karena oknum tak bertanggung jawab?
Hal ini nampaknya tengah dirasakan oleh lelaki bernama Prasetyo di Depok.
Akan menggelar pernikahan pada 29 Februari nanti, rencana lelaki 27 tahun ini untuk melangsungkan pernikahan dengan calon istrinya terancam gagal.
Hal ini karena Prasetyo ternyata menggunakan wedding organizer (WO) bodong yang telah menipu banyak orang.
Rencana pernikahannya tampak mulai pupus ketika pemilik WO yang ia gunakan ditangkap aparat Polres Metro Depok.
Mengutip dari Tribun Jakarta, Anwar Said pemilik wedding organizer diamankan petugas atas dugaan telah menipu puluhan korbannya.
Dari banyaknya korban, diketahui total kerugian calon pengantin termasuk Prasetyo yang menggunakan jasa WO Anwar Said kurang lebih mencapai Rp 1 miliar.
Sedangkan Prasetyo sendiri mengaku mengambil paket pernikahan seharga Rp 60 juta yang disediakan oleh wedding organizer.
Menurut keterangan Prasetyo, dengan harga Rp 60 juta, fasilitas yang ia terima cukup beragam.
Mulai dari katering, gaun pengantin, hingga cincin pernikahan.
“Paket yang Rp 60 juta fasilitasnya itu katering, dekorisasi gedung, gaun pengantin, sampai cincin pernikahan," terang Prasetyo, seperti dikutip dari Tribun Jakarta.
"Untuk katering dapat 800 packs untuk 400 undangan yang saya sebar,” Prasetyo menambahkan.
Para calon pengantin pun telah menyetorkan uang muka untuk rencana pernikahannya itu.
Termasuk juga Prasetyo yang sudah membayar setengah dari biayanya, yaitu Rp 30 juta.
“Saya sudah bayar Rp 30 juta, setengahnya dulu. Itu bayarnya cash."
"Saya samperin langsung ke kantornya di Jalan Pramuka, Pancoran Mas, karena saya kurang percaya sama yang transfer-transfer gitu."
"Jadi saya samperin langsung dan ketemu langsung sama si Anwar,” jelas Prasetyo.
Warga Jakarta Timur ini mengetahui wedding organizer tersebut dari calon istrinya yang memang warga Kota Depok.
Setelah melihat akun sosial media wedding organizer Anwar, Prasetyo dan calon istrinya memutuskan menggunakannya.
Harapannya pun kini telah pupus setelah Anwar Said ditangkap.
Prasetyo berharap uang yang telah ia serahkan bisa kembali lagi.
“Saya udah pupus harapan lanjutin pernikahan saya lewat Pandamanda ini."
"Ternyata korbannya banyak banget dan ada yang DP-nya sudah lebih banyak."
"Saya cuma mau duit Rp 30 juta saya yang udah masuk bisa balik lagi tanggal 20 ini."
"Pernikahan saya juga belum tahu bisa lanjut atau nggak."
"Kalau cari vendor lain juga bingung mana ada yang mau nerima duit Rp 30 juta saya,” ucap dia.
Baca Juga: Indonesia Berduka, Gus Sholah, Adik Kandung Mendiang Gus Dur Meninggal Dunia
Puluhan Calon Pengantin Terus Melapor
Tak hanya Prasetyo, tapi ada puluhan pasangan calon pengantin yang terancam gagal menikah.
Mereka senasib dengan Prasetyo, korban penipuan wedding organizer milik Anwar Said.
Kedok WO bodong ini terbongkar setelah salah seorang pelanggan membuat laporan ke polisi.
Hal ini diungkapkan oleh Kasubag Humas Polres Metro Depok AKP Firdaus.
Firdaus mengatakan pihaknya mendapatkan penipuan berkedok WO dari laporan pelanggan.
Ia menambahkan, laporan pelanggan yang tertipu diterima pada Minggu (2/2/2020) kemarin.
"Ada yang merasa tertipu oleh salah satu wedding organizer karena ketika acara makanannya tidak hadir,” ucap Firdaus di Polres Metro Depok, Selasa (4/2/2020).
Selanjutnya polisi menyelidiki laporan tersebut dan mengamankan Anwar Said, pemilik WO bodong tersebut.
Pemilik WO bodong itu pun mengakui bahwa kesalahan itu terjadi karena manajemennya.
“Hasil pemeriksaan yang bersangkutan mengakui. Bahwa sementara pengakuannya itu terkait kesalahan di manajemen,” ungkap Firdaus.
Dari penyelidikan yang dilakukan, terungkap fakta lain bahwa ternyata korban WO tersebut tak hanya satu pasangan saja.
Bahkan korbannya sampai lebih dari 28 calon pengantin yang hendak melaksanakan pernikahan.
"Diketahui saat ini sudah hadir ada 28 orang yang merasa tertipu," ujarnya.
Rata-rata pernikahan para korban ini baru akan berlangsung pada pertengahan Februari hingga Agustus mendatang.
"Tetapi memang untuk eventnya itu baru dilaksanakan minggu depan sampai Agustus,” sambungnya.
Dari 28 orang yang melapor, rata-rata korban sudah mentransfer uang sebesar Rp 50 juta hingga RP 100 juta.
“Sudah kami data adalah 28 rata-rata sudah melakukan transfer Rp 50 sampai Rp 100 juta."
"Ini kami terus melakukan pendalaman sehingga nanti kami akan sampaikan hasil penyelidikannya,” tuturnya.
Hingga Selasa (4/2/2020) pukul 17.30 WIB, puluhan korban WO bodong tersebut lainnya masih datang untuk melapor ke Polres Metro Depok.