Sebenarnya, masalah virus corona sudah diketahui sejak lama namun pemerintah China tutup mata dan mengabaikan peringatannya.
Kisahnya berawal pada 30 Desember 2019, Li Wenliang kala itu mengirim peringatan di kelompok alumni kedokteran di akun WeChat miliknya.
Dia memperingatkan bahwa sudah ada 7 pasien yang berada di bangsal isolasi di departemen oftalmologi di rumah sakitnya.
Mereka mengalami kondisi mengerikan yang diduga berasal dari pasar makanan laut lokal dengan diagnosis sidrom pernapasan akut parah (SARS).
Namun, cuplikan pesan itu bocor, Li dipanggil polisi setempat selama beberapa hari.
Kemudian dia ditegur karena menyebarkan desas-desus online yang mengganggu ketertiban sosial.