Sebagai anak lelaki pertama, Raffi merasa harus bekerja keras membahagiakan keluarganya.
"Kayaknya saya harus kerja, kerja, dan kerja, untuk keluarga saya, karena kan dia berpikir kalau ayahnya sudah tidak ada, terus gimana menjalani hidup ini, terus dia tuh kerja keras terus," ungkap Amy.
Kerja keras anaknya ternyata dipersembahkan untuk ibu dan adik perempuannya.
"Kerja kerasanya sampai segininya gitu buat survive dalam hidup, buat adiknya, buat ibunya," ungkap Amy.
Ibunda Raffi menceritkan bahwa masa remaja Raffi tidak dihabiskan selayaknya remaja lain.
"Sedih kalau inget itu, pengorbanan Raffi sampai kadang ada acara undangan, acara teman-temannya dia nggak bisa datang, acara wisuda sekolahnya pun dia nggak bisa datang karena dia harus shooting, itu aja lah terlalu banyak pengorbanan Raffi untuk keluarga tuh nggak bisa diungkap oleh kata-kata," ungkap Amy Qanita.
Amy juga menceritakan bahwa Raffi merupakan seorang pekerja keras hingga tidak memiliki waktu untuk menghabiskan waktu bersama teman.