Bukan tanpa alasan, karena rentetan perjalanan mereka cukup panjang, mulai dari dijemput oleh Pemerintah Indonesia dari Wuhan Provinsi Hubei, China, mereka sudah mulai saling berkenalan satu sama lain.
"Ibarat kawan senasib sepenanggungan, kami dievakuasi lalu diisolasi di sebuah pulau.
Kalau kata medis bak virus yang harus dihindari. Kami seperti virus yang bisa menyebar, padahal tidak.
Saya tahu lah gejala virus bagaimana.
Enggak sia-sia dong saya jadi mahasiswa kedokteran," cetus Yayu sambil tersenyum.
"Namun walau bagaimanapun, saya bersyukur telah melewati pengalaman berharga ini," imbuhnya.