"Namanya apa? Banjir ya Kyo ya. Nah, kalau banjir gini makanya harus jadi orang yang pinter Kyo sekolahnya. Jangan bodoh ya. Iya, harus jadi orang yang pintar, hatinya baik, dan bertanggung jawab, oke? Kita gak boleh rasis jadi orang, harus mengutamakan akal sehat dan rasio, oke Kyo?" kata Kirana.
Di sampingnya, Kyo yang polos pun menanggapi semua perkataan ibunya.
Kemudian Kirana menyadari Kyo sedang menatap keluar jendela.
Rupanya saat itu Kyo sudah telat sekolah karena jalanan yang tersendat.
"Kio nyari apa?" tanya Kirana.
"Ada banjir," jawab Kyo singkat.
"Kayak kolam renang ya Kio? Ini karena bodoh ini mengurus kotanya begini sih ya," ujar Kirana.
"Banjir makasih," celetuk Kyo.
"Ih, iya makasih banjir aku jadi telat sekolah ya. Telat deh aku deh," tambah Kirana.