"Kami terima dan pasrah. Jijik sekali, tetapi kami tidak bisa melawan," ujar salah satu korban dilansir dari Kompas.com, Selasa (25/2/2020).
Awalnya, memang tak ada yang berani menceritakan hal ini kepada para orangtua.
Tapi akhirnya, salah satu teman dari korban menceritakan kepada orangtua.
Kasus tidak pantas ini pun akhirnya terkuak karena salah satu orangtua menyampaikan hal tersebut dalam grup WhatsApp humas sekolah.
Para orang tua yang mendengarkan berita tersebut pastinya merasa sangat kecewa dengan perlakuan pendamping asrama.
Bahkan, para orang tua meminta untuk memecat pendamping asrama yang merugikan tersebut.
Tak hanya meminta pertanggung jawaban dari pihak sekolah, beberapa siswa korban pencekokan kotoran ini bahkan sudah dipindahkan ke sekolah lain.
Setelah diselidiki, pihak sekolah menemukan bahwa yang melakukan tindakan tidak pantas ini merupakan dua siswa kelas XII yang bertugas menjaga kebersihan area asrama.