Find Us On Social Media :

Begini Kondisi Kejiwaan BCL dan Noah Setelah Meninggalnya Ashraf Menurut Psikolog: 'Kejadian ini Akan Selalu Diingat'

BCL saat rayakan hari ulang tahun bersama keluarga kecilnya

GridFame.id - Kepergian Ashraf Sinclair memang memberikan duka yang mendalam bagi yang ditinggalkan.

Kematian Ashraf Sinclair memang bisa dianggap mendadak karena serangan jantung.

Memiliki pola hidup yang sehat dan selalu diimbangi dengan olahraga, tak ada yang menyangka bahwa Ashraf ternyata memiliki penyakit jantung.

Baca Juga: Berkunjung ke Rumah Baim Wong, Raffi Ahmad Sebut Rafathar Cemburu Pada Nagita yang Terus Gendong Kiano Tiger Wong

Kepergiannya yang tak pernah disangka ini ternyata juga membuat trauma istrinya, Bunga Citra Lestari (BCL).

Kabarnya, BCL menjadi trauma untuk tidur di kamar karena di sanalah tempat Ashraf mengembuskan nafas yang terakhir.

Melihat kondisi BCL yang tidak terdengar kabarnya, psikolog Indah memberikan gambaran tentang kondisi BCL yang sedang berduka malalui kanal YouTube Hotman Paris Show, Rabu (26/2/2020).

Indah menilai bahwa kejadian yang menimpa BCL belum bisa dikatakan sebagai trauma karena kejadian ini terjadi belum lama.

"Sebenernya kalau kita bicara tentang trauma, sebenernya kita belum bisa bilang bahwa Unge ini memiliki trauma, karena kejadian trauma itu bisa dikatakan sebagai trauma kalau misalnya lebih dari enam bulan," ungkap Indah.

Indah mengungkap bahwa sesuatu bisa dikatakan trumatis jika efeknya masih berasa kurang lebih selama enam bulan. 

Baca Juga: Dikenal Karena Rasanya Yang Pedas, Siapa Sangka Cabai Rawit Bisa Jaga Kesehatan Paru-paru

"Jadi kalau misalnya efeknya masih dirasakan setelah enam bulan kejadian itu kita bisa bilang trauma," ungkap Indah.

Mengalami kejadian yang mendadak, Indah mengungkap bahwa BCL sedang beduka.

"Ini adalah rangkaian dari rasa duka yang dialami oleh yang bersangkutan," ungkap Indah.

Indah juga menambahkan, kehilangan orang yang dicintai secara mendadak biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama dalam berduka.

"Kalau dalam kasusnya Unge ini kan ditinggal oleh orang yang memang dekat, orang yang dicintai apalagi secara mendadak, yang bisa saya bilang bahwa kalau kita ditinggal secara mendadak pasti prosesnya pasti lebih lama," ungkap Indah.

Indah mengungkap bahwa kepergian Ashraf pastinya tak akan pernah dilupakan oleh BCL.

Walaupun demikian, bukan berarti BCL tidak bisa bangkit.

Baca Juga: Terima Cibiran Karena Putuskan Lakukan Otopsi Jasad Zefania, Karen Pooroe Malah Doakan Pemberi Komentar:'Kasihanilah Dia..'

"Pasti kejadian ini akan selalu diingat, tapi gimana caranya sampai akhirnya Unge siap untuk menjalankan aktivitasnya dan menyadari bahwa memang Ashraf sudah tidak ada lagi secara fisik," ungkap Indah.

Indah mengungkap bahwa BCL sebenarnya membutuhkan banyak dukungan dari keluarga maupun teman-temannya.

"Untuk menghilangkan trauma pasti bukan proses yang mudah, butuh support yang sangat besar, dan terus menerus dari orang terdekat dan keluarga," ungkap Indah.

Indah juga ikut buka suara tentang Noah secara psikologis.

"Pasti ini berat buat anak, karena anak seusia Noah belum begitu mengerti kenapa ini terjadi, kenapa orang tuanya tiba-tiba bisa begini, hilang dan sebagainya," tutur Indah.

Ternyata, cara agar anak menerima akan kematian adalah dengan tidak menutupi fakta yang ada.

Baca Juga: Tak Tahan 4 Kali Kebanjiran Lagi, Nycta Gina Akhirnya Pilih Mengungsi Naik Perahu Demi Bawa Anaknya ke Dokter: 'Dikira ke Gili Terawangan Kali Naik Perahu'

"Sebagai orang tua kita tidak boleh menyembunyikan atau menutup-nutupi kejadian yang sebenarnya, lebih baik kita cerita bahwa memang ayahnya sudah tidak ada, tapi secara pelan-pelan," ungkap Indah.

Indah juga menambahkan, wajar halnya jika Noah menangis dan marah sebagai cara untuk menerima ayahnya tiada.

"Biarkan anak menangis, anak marah, anak tantrum, itu enggak apa-apa, itu justru cara anak untuk mengekspresikan emosinya, dan lama-lama dia akan terbiasa menerima bahwa ayahnya emang tidak ada," ungkap Indah.