GridFame.id - Salah seorang finalis Puteri Indonesia 2020 mendadak jadi viral.
Gadis tersebut adalah Kalista Iskandar, finalis Puteri Indonesia 2020 perwakilan dari Sumatera Barat (Sumbar).
Kalista langsung mencuri perhatian usai menjawab pertanyaan juri saat babak TOP 6.
Finalis asal Sumbar ini berhasil lolos hingga tahap 6 besar di Malam Puncak Puteri Indonesia 2020.
Kalista Iskandar menjadi perbincangan setelah gagal melafalkan Pancasila saat memasuki sila keempat dan kelima.
Hal itu terjadi dalam sesi tanya jawab dari dewan juri dan media sosial pada Top 6 Indonseia 2020.
Pada kesempatan itu, Kalista diminta melafalkan kelima sila dari Pancasila oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.
Saat membacakan sila ke-4 dan ke-5 Kalista mulai terbata-bata dan sempat terdiam sejenak.
Karena hal ini, penonton di studio pun sempat bersorak. Videonya pun tersebar di media sosial.
Namanya pun langsung jadi perbincangan di dunia maya karena kesalahan kecilnya itu.
Bahkan tak sedikit pula warganet yang menghujat dan mencacinya karena tak hafal pancasila, yang menjadi dasar negara ini.
Meski begitu, tak sedikit pula yang justru membela dan memberikan dukungan pada Kalista.
Termasuk juga presenter sekaligus jurnalis kondang Najwa Shihab.
Lewat unggahan di Instagram pribadinya, Najwa memberikan pembelaan dan opininya soal kegagalan Kalista.
Menurutnya hal itu wajar terjadi karena setiap orang pasti akan grogi bila berada di atas panggung sebesar itu.
Bak jatuh tertimpa tangga, keikut sertaan Kalista Iskandar di ajang bergengsi Puteri Indonesia ini justru tak diakui oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.
Padahal seperti diketahui Kalista merupakan wakil dari wilayah tersebut.
Menutip dari TribunPadang.com, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) mengaku tidak mengetahui Kalista Iskandar utusan Sumatera Barat di ajang Pemilihan Puteri Indonesia (PPI) 2020.
Kepala Biro Humas Setdaprov Sumbar Jasman Rizal mengatakan, Pemprov Sumbar dalam hal apapun tidak pernah terlibat.
Baik langsung maupun tak langsung, ataupun mengutus perwakilannya ke ajang PPI tersebut.
Jasman juga menegaskan bahwa Pemprov Sumbar tidak pernah memberikan rekomendasi ataupun izin kepada seseorang ataupun lembaga untuk mewakili provinsi Sumatera Barat dalam ajang PPI tahun 2020.
"Rekomendasi secara administratif tidak ada. Tak ada secarik kertaspun," kata Jasman Rizal, seperti dikutip dari TribunPadang.com.
Dikatakan Jasman Rizal, penyelenggaraan PPI 2020 dilakukan sepenuhnya oleh sebuah Yayasan dengan melakukan proses rekruitmen tersendiri melalui beberapa kampus di Indonesia.
Jasman Rizal mengaku tak tahu proses penetapan peserta bisa mewakili Provinsi Sumbar.
"Kami Pemprov Sumbar tidak mengetahuinya sama sekali, karena tidak dilibatkan, dilaporkan dan atau diberitahu oleh Yayasan dimaksud," tegas Jasman Rizal.
Lebih lanjut, Jasman Rizal mengatakan Pemprov Sumbar sangat mendukung apapun bentuk kegiatan yang kreatif dan positif sepanjang tidak bertentangan dengan aturan yang berlaku di Indonesia.
Dia berharap ke depan, siapapun yang hendak memakai nama Provinsi Sumatera Barat dalam event dan ajang apapun, haruslah meminta izin atau rekomendasi resmi kepada pemerintah provinsi Sumatera Barat.