Dalam kasus ini, polisi menyita bukti-bukti di antaranya 13 lembar HVS berisi gambar dominan gadis sedang menangis atau marah karya NF.
Tak hanya gambar, di lembar yang sama ada tulisan berisi curahan hati NF.
Menurut polisi, ada potongan kalimat yang nadanya dialamatkan untuk sang ayah.
Tim dokter bakal memeriksa gambar dan tulisan karya NF tersebut dan ini satu metode dalam observasi jiwa.
"Itu salah satu proses pemeriksaan, jadi analisa gambar, karangan, dan sebagainya," kata Henny.
Gambar dan karangan yang diperiksa tak hanya karya NF sebelum menghabisi APA, tapi juga setelah berstatus tersangka.
Dari pemeriksaan tersebut tim dokter psikiatri jiwa forensik menentukan bagaimana kondisi kejiwaan NF.
"Disesuaikan dengan kebutuhan. Kalau cuman kertas dan gambar kami sediakan, memang itu bagian dari pemeriksaan (jiwa)," ujarnya.