Find Us On Social Media :

Berita Virus Corona Terbaru: KRL Bogor-Jakarta Kota Disebut Berisiko Tinggi Sebarkan Virus Corona, Begini Penjelasan Anies Baswedan

Kondisi seperti ini di dalam KRL, tentu akan sulit ditemui ketika jam pergi-pulang kantor

GridFame.id - Gambar berisi bahan paparan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait risiko penyebaran virus corona yang menyebabkan Covid-19 via transportasi publik beredar di Twitter dan grup aplikasi percakapan WhatsApp.

Dalam bahan paparan itu disebutkan bahwa KRL commuterline rute Bogor-Depok-Jakarta Kota berisiko tinggi menjadi area penyebaran virus corona terbesar.

Sementara KRL rute Cikarang-Bekasi-Jakarta Timur disebut bebas penyebaran virus corona.

Baca Juga: Berita Virus Corona Terbaru: Pasien Ke-27 Disebut Timbulkan Tanda Tanya Karena Proses Tertularnya, Begini Kata Pemerintah

"Risiko kontaminasi terbesar terjadi di wilayah KRL-2 atau rute Bogor-Depok-Jakarta Kota," demikian tulisan dalam bahan paparan tersebut.

"Zona KRL-4 (Cikarang-Bekasi-Jakarta Timur) dilaporkan relatif bebas dari Covid-19 sementara ini," demikian tulisan lainnya.

Menanggapi hal tersebut, Anies menyebut gambar yang beredar merupakan bahan paparan internal Pemprov DKI Jakarta untuk menyiapkan langkah-langkah mitigasi terkait penyebaran virus corona.

Dia pun mengakui adanya potensi penyebaran virus corona via KRL rute Bogor-Depok-Jakarta Kota.

"Yang disampaikan itu bukan bahwa saat ini ada kasus, bukan. Tapi bahwa saat ini kita punya potensi risiko-risiko, salah satunya adalah transportasi. Tapi juga yang aspek-aspek lain," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (11/3/2020).

Bahan paparan tersebut, kata Anies, dipetakan berdasarkan sebaran orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) terkait kasus Covid-19.

Baca Juga: Terjebak di Italia Karena Virus Corona, Asmara Abigail Beberkan Kondisi Terkini Dirinya Bertahan di Negeri Orang:'Harus Berjarak Satu Meter!'

"Kami kan memiliki data sebaran orang-orang dalam pemantauan, data pasien dalam pengawasan, dari situ kemudian dibentuk petanya, ada. Dan tadi dipaparkan juga petanya," kata dia.

Menurut Anies, Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah berkomunikasi dengan semua operator transportasi publik di Jakarta untuk menyiapkan langkah mitigasi pencegahan penyebaran virus corona via transportasi umum.

"Dinas Perhubungan langsung komunikasi tadi dengan jajaran di seluruh operator," ucap Anies.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada Rabu siang, ada 97 orang masih dirawat dan masuk kategori PDP di Jakarta terkait kasus corona atau Covid-19.

Sementara itu, ada 100 orang yang sudah dinyatakan sehat dan sudah dipulangkan.

Ada pula 70 orang masuk kategori ODP dan 331 orang telah selesai dipantau.

Baca Juga: Telan Lebih dari 4.000 Korban Jiwa, Para Ahli Menyebut Seseorang Bisa Terjangkit Virus Corona Hanya dalam 5 Hari!

Berdasarkan pemetaan wilayah di situs resmi Corona milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di corona.jakarta.go.id per Rabu siang, Jakarta Selatan memiliki ODP dan PDP terbanyak, yakni 138.

Kemudian disusul Jakarta Timur sebanyak 110, luar DKI Jakarta 97 orang, Jakarta Barat 94 orang.

Lalu, Jakarta Pusat 89 orang dan Jakarta Utara 70 orang.

Adapun hingga Rabu sore, ada 34 kasus yang dinyatakan pasien positif Covid-19 di Indonesia.

Jumlah ini bertambah dari angka pada Selasa (10/3/2020) sore kemarin yang tercatat ada 27 orang yang dinyatakan positif virus corona.

Namun kemudian, dua orang pasien, yakni pasien 06 dan pasien 14, belakangan dinyatakan sembuh.

Baca Juga: Pasien Positif Virus Corona di Indonesia Bertambah Jadi 27 Orang, Es Cincau Bisa Jadi Alternatif Minuman Penambah Kekebalan Tubuh

Sementara, pasien 25 meninggal dunia.

Dengan demikian, masih ada 31 pasien dari 34 kasus positif virus corona yang masih menjalani perawatan di rumah sakit.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Beredar Info KRL Bogor-Jakarta Kota Berisiko Tinggi Sebarkan Virus Corona, Ini Penjelasan Anies