GridFame.id - Belakangan masyarakat Indonesia tengah dihebohkan dengan adanya virus corona.
Virus yang sudah dinyatakan sebagai pendemi yang telah merenggut banyak nyawa.
Virus corona atau Covid-19 ini sudah mulai menyebar sejak Desember 2019 lalu.
Namun, virus yang berasal dari China ini baru diketahui masuk ke Inonesia pada Maret 2020.
Rabu (11/3/2020) kemarin, pemerintah kembali mengumumkan adanya tambahan 7 pasien positif corona.
Hingga saat ini total pasien positif Covid-19 di Indonesia menjadi 34 orang.
Namun, dari 34 kasus tersebut, 2 diantaranya sudah dinyatakan sembuh dan dipulangkan dari rumah sakit.
Di saat masyarakat sibuk dengan virus corona, ternyata ada penyakit yang tak kalah mengerikan mengintai negeri ini.
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) dikabarkan tengah mewabah di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Mengutip dari Kompas.com, DBD ini telah menimbulkan banyak korban di NTT sejak 1 Januari 2020 lalu.
Hingga Rabu (11/2/2020) tercatat sudah ada 3.222 orang menjadi korban penderita DBD. Per hari ini, jumlah penderita bertambah sebanyak 113 jiwa dalam sehari.
Tak hanya adanya ribuan korban terjangkit, DBD di NTT ini juga menyebabkan adanya korban jiwa.
Jumlah korban meninggal karena demam berdarah dengue (DBD) di Nusa Tenggara Timur bertambah menjadi 38 orang.
Bertambahnya jumlah korban meninggal ini ditandai dengan meninggalnya seorang anak berusia dua tahun di Alor.
Anak tersebut dikabarkan meningga; dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kalabahi Kabupaten Alor."Kemarin yang meninggal ada 37 orang, data yang kita input hingga malam ini sudah 38 orang yang meninggal akibat DBD," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan NTT Erlina R Salmun, kepada Kompas.com, Kamis (12/3/2020) malam.
Terdapat lebih dari 3.000 penderita DBD, Erlina menyebutkan bahwa ribuan korban tersbeut tersebar di 21 kabupaten dan kota.
Penderita DBD yang dirawat mengalami penambahan di Kota Kupang, Kabupaten Alor, Lembata, Timor Tengah Utara, Belu, Flores Timur, Rote Ndao, Manggarai, Manggarai Barat, Ende, Timor Tengah Selatan, Malaka, Ngada, Sumba Timur, dan Sumba Barat.
Berikut rincian jumlah penderita DBD di NTT, menurut data yang dikutip dari Kompas.com:
Kabupaten Sikka, sebanyak 14 orang meninggal dan 1.234 penderita.
Kota Kupang, sebanyak 5 orang meninggal dan 470 penderita.
Kabupaten Alor, sebanyak 4 orang meninggal dan 318 penderita.
Kabupaten Lembata, sebanyak 2 orang meninggal dan 189 penderita.
Kabupaten Kupang, sebanyak 2 orang meninggal 53 penderita.
Kabupaten Timor Tengah Utara, sebanyak 2 orang meninggal dan 63 penderita.
Kabupaten Belu, sebanyak 3 orang meninggal dan 318 penderita.
Kabupaten Flores Timur, sebanyak 2 orang meninggal dan 109 penderita.
Kabupaten Rote Ndao, satu orang meninggal dan 28 penderita.
Kabupaten Manggarai, satu orang meninggal dan 23 penderita.
Kabupaten Manggarai Timur, satu orang meninggal dan 6 penderita.
Kabupaten Manggarai Barat, sebanyak 73 penderita.
Kabupaten Ende, satu orang meninggal dan 88 penderita. Kabupaten Timor Tengah selatan, sebanyak 54 penderita.
Kabupaten Sabu Raijua, sebanyak 42 penderita. Kabupaten Nagekeo, sebanyak 23 penderita.
Kabupaten Sumba Barat Daya, sebanyak 36 penderita.
Kabupaten Malaka, sebanyak 31 penderita. Kabupaten Ngada, sebanyak 28 penderita.
Kabupaten Sumba Timur, sebanyak 15 penderita.
Kabupaten Sumba Barat, sebanyak 9 penderita.
Data penderita dan korban meninggal itu dihimpun sejak 1 Januari hingga 11 Maret 2020.
Untuk menangani merebaknya penyakit mematikan ini, Pemerintah Provinsi NTT telah membentuk tim khusus untuk bekerja di sejumlah daerah yang paling banyak terdapat korban.
Pemprov juga fokus mengani kasus di Kabupaten Sikka yang menjadi daerah paling tinggi penderita DBD di NTT.
"Kami sudah kirim dua tim dari provinsi. Tim dari pusat juga sudah dikirim ke Kabupaten Sikka," kata Erlina.
Tak hanya di NTT, DBD ternyata juga telah menelan banyak korban di berbagai wilayah lain di Indonesia.
Kementerian Kesehatan mencatat, sejak Januari hingga 11 Maret 2020, terdapat 17.820 kasus penularan Demam Berdarah Dengue (DBD) di seluruh Indonesia.
"Jumlah kasus DBD per 11 Maret 2020 tercatat sebanyak 17.820 kasus," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Siti Nadia Tarmizi saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (11/3/2020).
Dari jumlah itu, tercatat angka kematiannya berjumlah 104 kasus.
Jumlah ini jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan kasus virus corona di Indonesia.
Hingga saat ini tercatat daerah yang paling banyak ditemukan kasus DBD adalah Lampung, NTT, Jawa Timur, Jawa Barat, Jambi, Jawa Tengah, Riau, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, dan NTB.