Find Us On Social Media :

Ayahnya Dokter yang Meninggal Saat Tangani Pasien Corona yang Susah Diatur, Sang Anak Banjir Isak Tangis: 'Meninggal Sendirian, Sesak Sendirian'

Anak dokter Bambang Sutrisna berduka, berderai tangis saat melihat masih banyak orang mengabaikan imbauan social distancing dan lockdown

GridFame.id - Persebaran virus corona di Indonesia memang semakin meluas.

Tak bisa dipungkiri bahwa pekerja medis merupakan garda terdepan melawan Covid-19.

Para pekerja medis bahkan harus bekerja ekstra untuk merawat pasien yang terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Paranormal Wirang Birawa Ungkap Hikmah Tersembunyi dari Wabah Virus Corona: 'Pertama Kali dalam Sejarah Manusia'

Walaupun demikian, tenaga medis merupakan orang pertama yang sangat rentan terpapar Covid-19 karena selalu berhadapan langsung.

Mereka rela berkorban tenaga, waktu, pikiran, bahkan nyawa.

Karena kelelahan, banyak tenaga medis yang akhirnya terinfeksi virus corona.

Salah satunya, Dokter Bambang Sutrisna garda terdepan yang melawan Covid-19.

Dokter Bambang meninggal dunia pada Senin (23/3/2020) di RSUP Persahabatan Jakarta Timur.

Melihat ayahnya meninggal dengan misi yang mulia, anak perempuannya tak kuasa menahan pilu.

Baca Juga: Bak Angin Segar di Tengah Wabah Corona, Wuhan Buka Lockdown 8 April Mendatang Setelah 1 Minggu Tanpa Laporan Kasus Baru

Anak perempuannya, Leonita, sama-sama dokter yang bertugas untuk merawat pasien virus corona.

Dengan perasaan duka, Leonita memohon kepada masyarakat agar tak meremehkan imbauan pemerintah untuk berdiam diri di dalam rumah.

Melalui Instagram story @nonznonz, anak dari Dokter Bambang menceritakan tentang virus corona yang menimpa ayahnya.

Awalnya, sang ayah sempat merawat pasien suspect Covid-19 dengan rontgen paru-paru yang sudah memutih.

Leonita menceritakan bahwa pasien suspect corona tersebut memaksa untuk pulang ke rumah karena beberapa alasan.

"Ternyata pasien yang dibilang kasian itu adalah suspek Covid dengan rotgen paru-paru udah putih semua. Pasien tersebut yang pulang paksa dari RS Bintaro karena ini dan itu," tulisnya.

Baca Juga: Miris! Seorang Perawat Diusir Dari Kos Karena Bekerja di RS Persahabatan, Dianggap Tularkan Virus Corona

Setelah merawat pasien yang meminta pulang secara paksa, dokter Bambang merasakan sesak napas.

"Lalu apa efeknya? Ayah saya demam, sesak. Fyi, ayah saya adalah orang yang nggak pernah ngeluh, patah kaki aja masih jalan, batuk-batuk masih ngaajr dari rumah. Jadi ketika mengeluh sesak, itu enggak main-main," tulisnya.

Pasalnya, tak hanya satu dua orang yang bandel dengan imbauan pemerintah yang sudah ada.

Leonita mengaku sangat sedih dengan perilaku para orang-orang yang masih nekat menyepelekan virus yang telah merenggut nyawa ayahnya.

"Hari ini makna #dirumahaja yang sebagian dari kalian abaikan dan jadikan lelucon, menjadi air mata buat keluarga kami," tulisnya.

Kesedihan Leonita tak sampai disitu, perempuan yang baru saja menikah ini menceritakan bahwa ayahnya meninggal saat sendiri.

Baca Juga: Baru Pulih dari Corona, China Digegerkan dengan Munculnya Hantavirus yang Kembali Serang Warganya

"Meninggal sendirian, sesak sendirian," tulisnya.

Kala itu, tak ada perawat yang menjaga dan kondisi di ruang isolasi tidak memungkinkan untuk meminta tolong.

"Mau minta tolong? Nggak ada perawat berjaga, ruang isolasi tertutup, keluarga enggak bisa lihat," tulisnya.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker.com dengan judul dr Bambang Sutrisna Meninggal karena Covid-19, Anak Tulis Curhat Pilu, Tak Temani & Lihat Wajah Papa.