GridFame.id - Penyebaran virus corona di Indonesia tampak semakin cepat.
Hingga Sabtu (28/3/2020) kemarin, tercatat kasus positif Covid-19 ini sudah mencapai 1.155.
Penerapan social distancing pun diharapkan pemerintah dapat mengurangi penyebarannya.
Namun, berbeda dari pemerintah pusat, salah satu kota di Jawa Tengah ini mengambil keputusan tegas terkait hal tersebut.
Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal memutuskan untuk menutup total akses ke wilayahnya (lockdown) selama empat bulan ke depan.
Ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.
Local lockdown ini akan diterapkan pada 30 Maret 2020 dan berakhir 30 Juli 2020.
Tegal sendiri menjadi kota pertama di Indonesia yang berani menerapkan langkah lockdown di Indonesia.
Suka tidak suka, kebijakan lockdown ini akan berimbas ke aktivitas ekonomi kota eks Karesidenan Pekalongan tersebut.
Berikut kekuatan ekonomi Tegal, Kota Bahari yang berani melakukan lockdown.
Tegal merupakan kota perlintasan di Pantai Utara (Pantura) yang mengandalkan ekonominya dari sektor perdagangan dan jasa.
Sebagaimana di Kabupaten Tegal, banyak industri di Kota Tegal yang berbasiskan industri logam yang banyak digerakkan sektor UMKM.Mengutip laman resmi Kota Tegal, Sabtu (28/3/2020), banyak industri kecil di Kota Tegal menjadi pemasok spare part dan komponen mesin untuk beberapa perusahaan otomotif besar di Jakarta.
BUMN yang bergerak di sektor logam besar seperti PT Barata (Persero) juga memiliki pabrik di Tegal.
Industri di kota ini juga banyak ditopang sektor industri maritim.
Sejumlah perusahaan juga menempatkan fasilitas galangan kapal di sepanjang garis pantai Kota Tegal, khususnya di sekitar Pelabuhan Tegal.
Kota pesisir juga menjadi salah satu sentra perikanan utama di Pantura.
Lalu industri teh melati yang puluhan tahun menjadi ikon kota tersebut.
Sementara industri kecilnya, Tegal terkenal dengan industri rumahan yang memproduksi shuttle cock badminton yang sudah banyak diekspor ke luar negeri.
Beberapa industri kecil lainnya seperti pembuatan sarung, konveksi, batik, mebel, dan pengolahan hasil perikanan.
Sektor peternakan di Kota Tegal juga menyumbang kontribusi besar, khususnya dari peternakan itik yang produksi telurnya juga banyak dipasok ke Kabupaten Brebes untuk diolah menjadi telur asin.
Selain itu, banyak warga kota ini yang juga merantau ke Jabodetabek untuk membuka usaha Warung Tegal atau Warteg.
Dengan luas 38,5 kilometer persegi, kota ini banyak diuntungkan dengan lokasinya yang strategis yang berada di perlintasan utama antara Jakarta dan Surabaya.
Tahun 2018, BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Kota Tegal sebesar 5,29 persen.
Baca Juga: Banyak yang Mulai Sembuh, Jumlah Pasien Covid-19 di RSUP Persahatan Terus Menurun hingga Tinggal Segini, Pertanda Baik?Langkah Lockdown
Sebelumnya, Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengatakan akses jalan protokol di dalam kota dan jalan penghubung antar kampung akan ditutup menggunakan beton.
Langkah ini ditempuh untuk mencegah penyebaran corona.
Kota Tegal sendiri saat ini berstatus zona merah darurat corona ada pasien positif corona yang meninggal dunia.
"Pemblokiran jalan, dan pemadaman lampu jalan protokol seluruh kota di malam hari akan diberlakukan misal di jam banyak masyarakat masih berkumpul. Keputusan ini dilematis namun warga harus bisa memahami karena ini untuk kebaikan kita semua," kata Dedy.
Dedy berujar, pihaknya lebih baik melakukan langkah lockdown demi keselamatan warganya meski secara ekonomi, langkah tersebut bisa merugikan."Warga harus bisa memahami kebijakan yang saya ambil. Kalau saya bisa memilih, lebih baik saya dibenci warga daripada maut menjemput mereka," kata dia.
Sementara untuk membantu mencukupi kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah selama kebijakan itu diterapkan, ia mengaku sudah menyiapkan skema bantuan sosial.
"Saya pribadi termasuk seluruh anggota legislatif agar bersama-sama dengan kesadaran untuk inisiatif secara pribadi membantu mengumpulkan dana," kata Dedy.
Sementara hingga Kamis (26/3/2020) Dinas Kesehatan Kota Tegal mencatat ada 41 Orang Dalam Pemantauan (ODP), 13 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di rumah sakit Kota Tegal, 1 orang PDP meninggal dunia, dan 1 positif Covid-19.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengintip Kekuatan Ekonomi Tegal, Kota Bahari yang Berani Lakukan Lockdown".