Find Us On Social Media :

Pantas Pasien Covid-19 Makin Meningkat, Jubir Presiden Ungkap Alasannya: 'Pergerakan Orang Tanpa Gejala'

Ilustrasi corona

GridFame.id - Persebaran virus corona di seluruh dunia memang membuat was-was.

Pemerintah telah mengeluarkan imbauan untuk melakukan isolasi mandiri dan juga pembatasan kontak.

Tetapi, imbauan pemerintah ini sepertinya belum dijalankan oleh beberapa orang.

Pasalnya, menerapkan pembatasan kontak memang paling efektif karena infeksi Covid-19 kemungkinan tidak menunjukkan gejala apapun atau asimtomatik.

Baca Juga: Abaikan Imbauan Pemerintah, Viral Warga Berkerumun Sambut Eva Yolanda LIDA Ditengah Wabah Corona, Netizen: 'Kok Bisa Langsung Pulang?'

Dikutip dari Business Insider, Minggu (5/4/2020) melalui Kompas.com, banyak orang tak sadar dirinya terinfeksi Covid-19 karena tidak merasakan gejala apapun.

Hal ini dibenarkan oleh Robert Redfield selaku direktur dari Centers of Disease Control and Prevention (CDC).

Redfield bahkan meeliti bahwa sedikitnya 25 persen yang terinfeksi virus corona tidak memiliki gejala sama sekali.

Walaupun tak memiliki gejala, orang yang tak memiliki gejala ini tetap bisa menularkan virus ke orang lain.

Hal ini menjadi berbahaya jika orang tanpa gejala (OTG) masih melakukan aktivitas yang mengharuskan kontak dengan banyak orang.

Penderita virus corona tanpa gejala ini akan terlihat melalui tes darah.

Dalam tes darah, antibodi seseorang bisa terlihat apakah virus corona menyerang kekebalan tubuhnya atau tidak.

Baca Juga: Sebut Berpuasa Bisa Lawan Corona, Mbah Mijan: 'Ternyata Ada yang Benar-Benar Sembuh...'

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto juga membenarkan hal tersebut.

Yurianto telah melakukan pemeriksaan 7.896 spesimen dari individu pada Sabtu (4/4/2020).

Dalam kasus corona yang tersebar di 120 kabupaten/kota, Yurianto melihat adanya tren penularan Covid-19 dari orang-orang yang tak bergejala.

Karena merasa dirinya sehat, orang tanpa gejala (OTG) yang terjangkit corona memilih pergi ke kota lain.

"Sebaran kasus baru muncul akibat pergerakan orang tanpa gejala (OTG) yang berasal dari kota-kota besar tempat ditemukannya jumlah penularan tertinggi Covid-19. Lalu mereka menularkan ke warga sekitar (daerah tujuan)," jelas Yuri pada Kompas.com.

Oleh karena itu, Yuri mengimbau masyarakat untuk tetap berada di rumah dan tidak berpergian selama pandemi Covid-19.

Baca Juga: Seekor Harimau Positif Covid-19 Karena Tertular Pawangnya di Kebun Binatang, Tunjukkan Gejala Persis Manusia

Jika memang tak memungkinkan untuk karantina mandiri, jangan lupa untuk selalu menggunakan masker untuk mencegah virus menyebar.

Hingga saat ini belum ditetapkan berapa jarak aman seseorang bisa terbebas dari virus corona.

WHO menyarankan untuk jaga jarak sejauh 1 meter, sedangkan CDC mengimbau menjaga jarak 2 meter.