"Kami (pasien) nggak tahu muka (tenaga medis), nggak kenal karena pakai alat pelindung diri (APD). Tapi saya salut, saya betul-betul apresiasi sama mereka," ujar Riko, ketika dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (11/4/2020).
Menurutnya, para tenaga medis ditempatnya dirawat sudah berkorban banyak.
Salah satunya dengan memperpanjang shift jaga mereka dari 4 jam menjadi 6 jam.
Hal itu harus dilakukan, kata Riko, karena mereka kekurangan orang atau tenaga medis.
"Mereka kan kekurangan orang, idealnya mereka pakai APD itu cuma 4 jam. Tapi karena kekurangan orang akhirnya shift mereka dibuat per 6 jam," kata dia.
Memperpanjang shift jaga, otomatis para tenaga medis juga semakin lama menahan lapar, haus dan rasa panas yang timbul akibat memakai APD.
"Per 6 jam itu bayangkan mereka nggak bisa makan, minum, ke belakang, buang kecil aja ke pampers. Dan itu panasnya luar biasa di dalam itu. Makanya di koridor itu dibikin sangat dingin suhunya," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pasien Sembuh Corona Beberkan Pengorbanan Tenaga Medis Perpanjang Shift Karena Kekurangan Orang