Find Us On Social Media :

Kecewa Jenazah Rekannya Ditolak, Seluruh Perawat di Jateng Kenakan Benda Ini Selama Satu Minggu Sebagai Tanda Berkabung

Ilustrasi perawat pasien corona

Desakan itu yang menurut Purbo, akhirnya meneruskan aspirasi warganya ke petugas pemakaman.

"Mereka kepanikan, karena banyak mobil. Saya sudah tidak masalah, tetapi warga punya pendapat mereka sendiri," katanya.

Purbo mengaku tak sampai hati meneruskan aspirasi warganya.

Baca Juga: Dituding Jadi Tempat 'Lahirnya' Virus Corona, Laboratorium di Wuhan Ini Juga Simpan 1.500 Virus Paling Mematikan di Dunia

Terlebih, sebenarnya perawat yang meninggal tersebut memiliki keluarga yang juga telah dimakamkan di TPU di wilayahnya.

"Meski bukan bagian dari warga kami, tetap harusnya dibolehkan," paparnya.

Maka di hadapan DPW PPNI Jateng, Purbo pun meminta maaf.

"Saya atas nama pribadi dan juga mewakili masyarakat saya, mohon maaf atas kejadian kemarin. Saya juga meminta maaf kepada perawat seluruh Indonesia," jelasnya.

Baca Juga: Waspada! Ibu Hamil Ini Terjangkit Corona Karena Uang Kembalian dari Tukang Sayur Keliling, Begini Gejala yang Dirasakannya

Adapun Ketua RW 8 Dusun Suwakul, Daniel Sugito, mengaku sempat ada mediasi antara Pemkab Semarang bersama warga terkait penolakan tersebut.

Meski sudah ada sosialisasi, tetapi warga tetap pada pendirian menghendaki untuk dimakamkan tidak di wilayahnya.

"Karena warga menghendakinya seperti itu," jelasnya.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kecewa Penolakan Pemakaman Jenazah, Semua Perawat di Jateng Kenakan Pita Hitam Selama Sepekan