GridFame.id - Anda pasti masih ingat dengan berita penolakan jenazah perawat positif Covid-19, kan?
Berita tersebut jadi sangat viral di mana-mana dan mendapat kecaman dari banyak orang.
Tiga provokator yang merupakan tokoh masyarakat pun kini telah diciduk polisi.
Salah satunya adalah Pak RT yang juga sempat ada di sana untuk menolak jenazah perawat yang positif Covid-19.
Provokator ini juga diduga menyuruh beberapa warga untuk memblokir akses jalan menuju pemakaman.
Meski kejadian ini sudah diatasi pihak berwajib, namun maraknya kecaman menjadi perhatian warga di Dusun Sewakul, Kelurahan Bandarjo, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Warga di dusun tersebut khawatir akibat adanya penolakan yang dilakukan sekelompok orang tersebut berimbas buruk kepada warga lainnya.
"Kejadian itu membuat nama Sewakul jadi buruk, padahal yang menolak itu hanya oknum yang mengaku perwakilan warga," ujar Soleh di TPU Siwarak, Sewakul, Minggu (12/4/2020).
Akibat kondisi itu, bahkan ia khawatir jika ada warganya yang sakit akan mendapat perlakuan yang sama dari para tenaga medis.
"Kami takut juga bila sakit tidak ada yang mau merawat atau saat berobat ditolak," ungkapnya.
Karena itu, mewakili warga di dusun tersebut Sholeh mengaku minta maaf atas kejadian tersebut.
Dirinya juga menegaskan, bahwa dalam kasus itu tidak semua warga menolaknya.
Mereka yang menolak hanya oknum yang mengaku perwakilan warga.
Karena itu, ia berharap tidak semua warga disamakan perlakuannya.
Sementara itu, Ketua RW 08 Sewakul, Daniel Sugito mengatakan, saat kejadian itu pihaknya sudah mengizinkan terkait adanya pemakaman tersebut.
Bahkan, informasi terkait pemakaman itu sudah disampaikan kepada para ketua RT di lingkungannya.
Namun, tak disangka justru ada warga yang tetap melakukan penolakan.
"Saya sudah menjelaskan jenazah ini punya hak yang sama untuk dimakamkan di sini. Apalagi ayah dan pakdenya juga dimakamkan di sini. Tapi perwakilan masyarakat ini tiba-tiba menolak," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Warga Sewakul: Kami Takut Juga Bila Sakit Tidak Dirawat dan Berobat Ditolak