"Ini kurang lebih untuk memicu keseriusan semua pihak untuk isolasi diri sendiri dan memacu para pembuat keputusan dan sektor-sektor penting yang harusnya semua terlibat aktif untuk lebih cepat dan serius menangani segala hal ini," ujarnya.
Presiden Jokowi telah mencanangkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk menekan penyebaran Covid-19.
Untuk memberlakukan PSBB, kepala daerah perlu mengantongi izin dari Menteri Kesehatan.
Sejauh ini, baru DKI Jakarta yang bakal memberlakukan PSBB.
Baca Juga: Sering Begadang Rentan Tertular Virus Corona? Ini Kata Para Ahli
Gubernur Anies Baswedan mengatakan PSBB di ibu kota dimulai pada tanggal 10 April dan meliputi berbagai pembatasan kegiatan sosial, termasuk larangan berkerumun lebih dari lima orang.
Ia menambahkan bahwa warga yang melanggar aturan PSBB akan dikenai sanksi.
Tidak bisa langsung tercapai Herawati Sudoyo dari Eijkman, salah satu laboratorium rujukan pemeriksaan Covid-19, mengatakan mesin PCR yang didatangkan pemerintah bisa meningkatkan kapasitas laboratorium dalam melakukan tes - terutama mengotomatisasi ekstraksi RNA, proses yang paling memakan waktu.
Namun menurutnya Indonesia tidak bisa segera mencapai target 300.000 tes per bulan.
Ia menjelaskan Indonesia tidak seperti Amerika Serikat, yang setiap negara bagiannya memiliki laboratorium dengan tingkat keselamatan hayati yang tinggi.