GridFame.id - Wabah virus corona di Indonesia semakin merebak.
Berdasar data yang dihimpun melalui covid19.go.id, pada Jumat (17/4/2020), jumlah kasus infeksi yang dikonfirmasi Indonesia menyentuh angka 5.923.
Tercatat 520 orang telah dilaporkan meninggal dunia.
Sementara itu, di Bali, terdapat 124 kasus infeksi yang dilaporkan.
Di Bali, dua orang dikonfirmasi meninggal dunia akibat virus corona.
Lebih jauh, kasus infeksi virus corona di Pulau Dewata menjadi sorotan media asing, satu di antaranya yakni Asia Times.
Beberapa waktu lalu, pulau Bali disebut dalam cengkraman bencana kesehatan global karena menjadi tujuan wisata dunia.
Namun, berdasar data dari covid19.go.id, tidak banyak kasus kematian mau pun infeksi yang dilaporkan di Bali, di banding dengan Jakarta atau Sulawesi Selatan.
"Saya juga merasa bingung, karena hal itu tidak masuk akal," kata penduduk Bali yang sudah lama menulis tentang kehidupan masayrakat Bali, Rio Helmi.
Baca Juga: Rumah Sakit di Indonesia ini Sediakan Layanan Tes Drive Thru Covid-19, Begini Cara Periksanya!
"Kami tidak memiliki data, tetapi tidak ada tanda lonjakan kematian," katanya.
Asia Times bahkan menyebut Bali memiliki imunitas misterius untuk melawan wabah yang telah menewaskan 147.360 orang di seluruh dunia.
Lebih lanjut, di Bali juga tidak ada kabar rumah sakit meluap, atau peningkatan tajam dalam kremasi serta bukti anekdotal lainnya.
Sebagaimana diketahui, Bali dihuni oleh 4,2 juta populasi yang mayoritas masayarakatnya beragama Hindu.
Pulau Bali mencatat dua kematian akibat Covid-19 sejauh ini, dan korbannya adalah orang asing.
Ancaman Demam Berdarah
Secara terpisah, petugas kesehatan di Bali harus berusuan dengan ancaman tambahan, yakni wabah demam berdarah.
Penyakit ini terkadang fatal karena memiliki gejala mirip flu, sama halnya dengan Covid-19.
Baca Juga: Buka Data Sebenarnya, Wuhan Ungkap Korban Meninggal Corona Naik 50 Persen Dari Sebelumnya
Hujan yang jatuh terakhir kali mengakibatkan sekira 2.000 kasus demam berdarah di daerah Ubud, Bali.
Situasi yang membuat Bali menjadi begitu membingungkan adalah jumlah kedatangan wisatawan dari China ke Bali sebenarnya meningkat sekira tiga persen pada Januari 2020 kemarin.
Bulan tersebut bertepatan dengan lockdown yang diterapkan di Wuhan pada 23 Januari 2020 kemarin.
Bahkan, wisatawan dari China masih tiba di Bali hingga awal Februari 2020.
Setelah itu, pihak berwenang akhirnya melarang siapa pun yang berasal dari China dalam 14 hari terakhir memasuki wilayah Bali.
Ada Sekira 5.000 Warga Australia di Bali
Lebih lanjut, penduduk Australia dan China tercatat ada 2,5 juta dari total 5 juta turis yang mengunjungi Bali tahun lalu.
Ekonom dan pakar perjalanan mengatakan, akan membutuhkan waktu satu tahun lagi bagi industri pariwisata untuk pulih.
Menurut narasumber diplomatik, masih ada sekira 5.000 warga Australi di Bali.
Banyak dari mereka memiliki bisnis atau hidup dalam masa pensiun di Pulau Dewata.
Sejauh ini, industri pariwisata Bali belum pernah terpukul sekeras ini.
Bahkan setelah pemboman teroris pada 2002 lalu, yang mengakibatkan ekonomi lokal hancur berkeping-keping selama dua tahun.