Selama masa PSBB ini, Reza mengaku dirinya yang tinggal terpisah dari kedua orang tuanya tidak berani untuk kembali karena takut menjadi carrier (pembawa virus).
Sebagai orang yang biasa produktif, dirinya kini telah kehabisan ide untuk menghabiskan waktu selama masa isolasi.
"Gue udah mulai bingung ngapain lagi, gue udah bongkar-bongkar enggak tahu berapa kali, beresin lagi-beresin lagi, pindah lagi, atur set ruang tamu gitu lah," ujar Reza.
Reza cukup menyadari bahwa pandemi ini tak akan segera hilang dalam waktu dekat, namun dirinya tetap bersyukur.
"Salah satu yang gue syukuri adalah gue masih punya saving untuk sekiranya memenuhi kehidupan sehari-hari gue," ungkapnya.
"Gue sampai meeting sama nyokap. Gue sampai meng-cut budget tim gue yang enggak terlalu penting buat fokus aja sama masalah makanan, gue harus bertahan sama cash-flow yang ada," tambahnya.
Hal ini lantaran dirinya tak mendapatkan pemasukan karena harus kehilangan sejumlah pekerjaan.
"Empat (pekerjaan), dua belum sempat syuting, dua udah mulai syuting tapi ke pending, satu udah selesai syuting tapi belum rilis. Eh lima..ya," terang Reza pada Robert.