GridFame.id - Anjuran Pemerintah untuk tidak beraktifitas di luar rumah justru tidak dihiraukan oleh pria ini.
Bahkan saat dirinya divonis positif virus corona, ia malah beribadah shalat jumat bersama para warga.
Ia pun menjalani perawatan selama dua hari hingga meninggal dunia.
Baca Juga: Cara Enak Halau Penyakit, Wajib Coba Resep Teh Obat Herbal Cegah Flu
Pasien positif Covid-19 di Tasikmalaya meninggal dunia pada Minggu (19/4/2020) setelah menjalani perawatan selama dua hari.
Irionisnya, sebelum dilarikan Rumah Sakit Tasik Medika Citratama (RSTMC) karena demam dan sesak nafas, korban sempat menjalankan salat Jumat berjamaah di lingkungan rumahnya.
Oleh karena itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus, segera bertindak cepat melakukan tracking di wilayah korban tinggal.
Kerap bolak balik zona merah
Dikutip TribunWow.com dari kanal TVone Senin (20/4/2020), Uus mengatakan pihaknya akan segera melakukan wawancara mendalam dengan keluarga terkait riwayat perjalanan dan sosialisasi korban selama beberapa waktu terakhir.
Baca Juga: Bagaimana Bisa Pemudik Asal Jakarta Meninggal Walau Sudah Negatif Covid-19? Begini Penjelasannya
"Tracking yang akan kita lakukan mungkin satu minggu lalu barangkali Beliau melakukan peribadatan di salah satu masjid nah ini akan kita lihat nanti dalam hasil wawancara kepada keluarga," terang Uus.
"Nah ini akan kita lihat nanti dalam hasil wawancara dengan keluarga atau orang-orang terdekat di tempat di mana dia tinggal."
"Akan kita lakukan pengukuran data lebih dalam lagi kalau memang mengikuti Salat Jumat di sana maka tentu akan kita lakukan tracking," tambahnya.
Diketahui, istri korban saat ini juga di rawat di ruang isolasi RS dr. Sukarjo Tasikmalaya dan diduga ikut terjangkit Covid-19.
Sementara itu Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya, Budi Budiman, mengatakan pasien positif Covid-19 yang meninggal, Minggu (19/4/2020) pagi, kerap pulang-pergi ke kawasan Zona Merah.
Menurut Budi, almarhum diketahui mempunyai riwayat pulang-pergi ke kawasan Zona Merah sekitar Jabodetabek.
Korban meninggal diketahui merupakan pelaku industri kreatif bordir Tasikmalaya yang sering melakukan aktivitas di pasar Tanah Abang, Jakarta.
Baca Juga: Berawal Iseng, Wanita ini Terkejut dengan Bentuk Tubuhnya Setelah Rutin Makan Tempe Tahu Setiap Hari
Hal tersebut juga yang disebutkan Budi sebagai potensi warganya untuk tertular Virus Corona.
Sebab, banyak masyarakat Tasikmalaya yang memang sebagai pelaku usaha di sana.
"Memang yang bersangkutan masuk RS hari Jumat, dan melihat kronologi yang bersangkutan sering pulang pergi Jakarta," kata Budi dikutip dari kanal yang sama.
"Masyarakat Kawalu Tasik ini sudah rutin ke Jakarta untuk jualan bordir di Tanah Abang, kita tahu Tanah Abang itu sudah dikuasai masyarakat Tasikmalatya untuk berjualan itulah potensi dari industri kreatif dari Tasikmalaya," tambah Budi yang juga Wali Kota Tasikmalaya.
Oleh karena itu, pihaknya secara khusus akan segera melakukan tracking kepada orang-orang di sekitarnya.
"Maka kita juga akan segera melakukan tracing pada keluarga yang bersangkutan," tandas Budi.
Jenazah dimakamkan di kampung halaman almarhum di Kampung Saguling Panjang, Kelurahan Cilamajang, Kecamatan Kawalu.
Tampak pula prosesi pemakaman korban yang dilakukan di kampung halamannya berlangsung ketat.
Para petugas yang melaksanakan prosesi pemakanan tersebut dilengkapi dengan APD lengkap.
Selain itu peti jenazah juga tampak telah diberi beberapa pelapis sesuai SOP yang mesti dijalankan.