Find Us On Social Media :

Najwa Shihab Singgung Dampak Corona, Jokowi: 'Pemerintah Tidak Bisa Bekerja Sendiri...'

Najwa Shihab dan Presiden Joko Widodo

GridFame.id - Wabah virus corona saat ini masih menjadi masalah terbesar bagi Indonesia.

Seolah tak bisa diprediksi kapan pandemi ini akan berakhir.

Hingga hari ini, Kamis (23/04/2020) telah ada sebanyak 7.418 kasus positif terinfeksi virus corona (covid-19).

Sebanyak 635 orang dinyatakan meninggal dunia akibat terinfeksi virus yang berasal dari Wuhan, China ini.

Baca Juga: Beri Diskon BBM untuk Ojol, Ahok Kena 'Semprot' Mulan Jameela, 'Mohon Pertimbangan Lebih Matang Lagi'

Baca Juga: Pasien yang Sembuh Corona Ungkap Diberikan Obat yang Disebut Jokowi & Bongkar Pengorbanan Menyentuh Tenaga Medis Karena Kekurangan Orang

Pandemi corona menimbulkan dampak di berbagai sektor kehidupan masyarakat Indonesia.

Mulai dari kesehatan, sosial, juga memberikan pengaruh besar pada kehidupan ekonomi masyarakat.

Pemerintah telah melakukan berbagai cara guna memutus rantai covid-19 dari Indonesia secepat mungkin.

Baru-baru ini, Najwa Shihab berkesempatan untuk mewawancarai Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo

Pada kesempatan itu, Najwa menanyakan mengenai peran pemerintah mengatasi dampak pandemi corona secara langsung kepada Jokowi.

"Apa yang mampu meyakinkan masyarakat bahwa pemerintah telah mengatasi dengan baik dampak akibat masalah ini?" tanya Najwa Shihab.

"Kita di Indonesia, dengan Perpu sudah memutuskan untuk menaikkan defisit anggaran kita di atas 3%. Kita juga telah menyiapkan 405 triliun," jawab Jokowi.

Baca Juga: Finalis Puteri Indonesia Ini Jadi Viral Setelah Terbata-bata Sebutkan Pancasila, Najwa Shihab Beri Pembelaan hingga Bongkar Kesalahan Bambang Soesatyo: 'Ia Juga Sempat Salah Ucap Sumpah. Bahkan Sampai 3 Kali'

Baca Juga: Kabar Gembira Jelang Bulan Ramadhan di Tengah Pandemi Corona, Presiden Jokowi Sudah Siapkan Ini untuk Masyarakat

"75  triliun untuk dipakai kesehatan, tenaga medis, 70 triliun dipakai untuk stimulus kredit usaha rakyat, 150 triliun dipakai kredit mikro usaha kecil dan menengah, 110 triliun dipakai untuk social safety, bantuan sosial tunai kemudian paket sembako," tambahnya.

Jokowi juga mengungkapkan bahwa pemerintah telah mengalihkan anggaran yang tidak prioritas ke dalam anggaran untuk menangani wabah virus corona.

Namun Presiden Jokowi mengaku memang semua yang telah direncanakan pemerintah belum maksimal untuk diterapkan.

Jokowi mengatakan bahwa peran masyarakat dalam mengatasi setiap dampak wabah virus corona yang timbul.

"Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian, pemerintah pusat tidak bisa bekerja sendiri, harus melibatkan pemerintah daerah sampai desa, ini pekerjaan besar," tutur Jokowi.

Saat ini, masyarakat tengah dipusingkan dengan berbagai peraturan yang dibuat pemerintah terutama mengenai dampak yang timbul akibat covid-19.

Baca Juga: Buat Geger Jagat Maya, Tengok Keseruan 3 Gubernur Kekinian Saat Bermain Tik-tok Bersama di Mata Najwa, Ketahuan Siapa Paling Luwes

Baca Juga: Angka Pasien Positif Corona Terus Bertambah, Jokowi: 'Ini Juga Perlu Disampaikan Kepada Publik...'

Segala himbauan serta larangan dikeluarkan demi memutus rantai penyebaran virus corona (covid-19).

Mulai dari himbauan untuk belajar, bekerja, serta beribadah di rumah sampai waktu yang tak bisa ditentukan.

Hingga larangan mudik lebaran dikeluarkan untuk menghentikan rantai pènyebaran virus corona lebih luas lagi.

Ditambah dengan pemberlakuan PSBB di sejumlah daerah yang berdampak pada kehidupan ekonomi masyarakat.