“Kemarin bila lihat beritanya dari pak JK itu akan mendatangkan alat, nah itu kan berarti probleme nya adalah prioritasnya.
Jika itu disorong lebih awal, itu dua bulan yang lalu yang meninggal-meninggal sekitar 600 itu mungkin bisa ditolong separuhnya,” jelas dia.
Sementara itu Ahli Genetika dan Biologi Molekuler Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranata, Monica Rahardjo mengatakan terapi ini sudah mulai dilakukan di beberapa daerah di Indonesia.
Baca Juga: Dianggap Sepelekan Covid-19 Hingga Dituntut Mundur, Jokowi Buka 'Kartu' Menkes Terawan, Ada Apa?
“Sebenarnya sekarang sudah dimulai. Karena setiap center yang ada di Jawa dan Bali sudah mulai mendata donor, dan ada beberapa center yang sudah mengambil plasmanya (plasma darah),” ucap dia.
Namun dia menjelaskan beberapa kriteria yang harus dipenuhi agar seorang dapat menjadi pendonor plasma darah.
Salah satunya adalah memperhatikan keamanan dan kenyamanan penderita.