GridFame.id - Beberapa hari terakhir, prediksi mengenai kapan pandemi virus corona akan berakhir di Indonesia bermunculan.
Mengenai hal ini, juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan, masyarakat jangan hanya dijejali janji.
Yuri menjelaskan, sebaiknya masyarakat diajak terlibat aktif untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.
Baca Juga: Kabar Baik! Optimis Pandemi Corona Berakhir, Banyak Negara Sudah Longgarkan Lockdown
Hal ini, lanjutnya, harus dilakukan sehingga masyarakat bisa beraktivitas normal.
"Ini bukan sesuatu yang simpel, sederhana."
"Yang kemudian dengan mudahnya untuk kita sampaikan ke siapa pun bahwa ini kapan ini bahwa ini nanti berakhir tanggal ini, enggak seperti itu," ujar Yuri dalam sebuah diskusi, Minggu (3/5/2020) seperti dikutip dari Kompas.com.
Menurut Yuri, hal terpenting yang dilakukan saat ini adalah membangun kesadaran bersama di masyarakat.
Dengan begitu, lanjutnya, masyarakat tidak menjadi obyek dari harapan yang tidak jelas.
"Mari kita menempatkan masyarakat bersama-sama kita dalam sebuah komunitas untuk kita bangun bersama dalam upaya menanggulangi ini. Tanpa kemudian masyarakat hanya sebagai obyek. Termasuk obyek harapan yang enggak jelas," kata dia.
Baca Juga: Bagikan Kabar Baik Soal Berakhirnya Covid-19, dr Tirta: 'Mau Ini Berakhir Cepat? Bareng-bareng!'
Ia mengapresiasi perhitungan yang dibuat para ahli dalam memprediksi kapan penyebaran virus corona akan berakhir di Indonesia.
Namun, ia mengingatkan bahwa perhitungan tersebut disertai dengan variabel penyerta di antaranya ialah kedisiplinan masyarakat dalam memutus mata rantai penularan.
Karena itu, lanjut Yuri, kuncinya tetap ada pada kedisiplinan masyarakat dalam memutus mata rantai penularan virus corona.
Ia mengatakan, semakin disiplin masyarakat untuk menjaga jarak fisik dan tak beraktivitas di luar rumah, maka akan semakin cepat pula penyebaran virus corona di Indonesia berakhir.
Yuri mengatakan, yang terpenting saat ini ialah menjadikan masyarakat sebagai subyek yang harus dilibatkan dalam pemutusan mata rantai penyebaran virus corona.
"Kalau berdasarkan hitung-hitungan saya pikir para pakar banyak yang melakukan itu. Silakan saja, kami apresiasi. Tapi kembali lagi kuncinya bukan di hitung-hitungan tapi di masyarakat," ujar Yuri.
Selain itu, Yuri menyatakan bahwa prediksi yang menyebutan penyebaran virus corona berakhir pada Juni 2020 sudah sesuai dengan perhitungan pakar.
Namun, ia mengatakan hal itu sekaligus menjadi tantangan bagi seluruh masyarakat Indonesia dan pemerintah untuk mewujudkannya.
Hal itu disampaikan Yuri menanggapi pernyataan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang memprediksi pandemi Covid-19 berakhir Juni mendatang.
"Ini statement yang mengacu kepada perhitungan para pakar. Ini sesuatu yang bagus karena ini tantangan menurut saya. Ini bukan sebuah janji tapi ini tantangan bersama untuk masyarakat," kata Yuri dalam diskusi yang digelar Medcom.id, Minggu (3/5/2020).
Karena itu, lanjut Yuri, penting bagi masyarakat untuk terlibat aktif dalam memutus mata rantai penularan Covid-19.
Ia mengatakan, masyarakat harus menjadi subyek dalam memutus mata rantai penularan virus corona sebab hal itu bergantung pula pada kedisiplinan mereka.
Baca Juga: Belum Temukan Titik Terang, WHO: 'Krisis Corona Belum Berakhir Dalam Waktu Dekat'
Yuri mengatakan, semakin disiplin masyarakat dalam menjaga jarak fisik dan tidak beraktivitas di luar rumah, maka semakin cepat pula penghentian penyebaran Covid-19 di Indonesia.
"Jadi kita kemudian adalah membawa masyarakat untuk kemudian menyadari bahwa masyarakat adalah subyek dan obyek dari upaya penanggulangan ini," tutur Yuri.
"Kita tidak boleh menempatkan masyarakat hanya sebagai obyek. Yang kemudian haya kita jejali bahwa kamu enggak boleh begini, kamu harus begini. Bukan begitu."
"Tapi dia sadar betul itu mengapa dia melakukan itu. Saya pikir ini yang menjadi kunci," kata dia.
Sebelumnya Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, masyarakat Indonesia diharapkan bisa hidup normal kembali pada Juli.
Hal itu bisa tercapai jika tes masif dan pelacakan agresif sukses dilakukan pemerintah pada April hingga Mei.
"Kemudian presiden menegaskan berulang kali tentang pentingnya upaya kita untuk melakukan tes masif pada April dan Mei. Ini dilanjutkan dengan pelacakan yang agresif serta isolasi yang ketat," kata Doni melalui konferensi video usai rapat bersama Presiden Joko Widodo, Senin (27/4/2020).
"Agar pada Juni mendatang kita mampu menurunkan kasus covid di Indonesia sehingga pada Juli diharapkan kita sudah bisa mulai mengawali hidup normal kembali," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker.com dengan judul Soal Prediksi Kapan Corona di Indonesia Berakhir, Yurianto: Masyarakat Jangan Hanya Dijejali Janji