Aerosol tersebut bisa mengambang di udara dan terdapat di beberapa titik.
Ada dua lokasi yang diakui punya kadar RNA virus corona terbanyak.
Dua lokasi itu adalah toilet di rumah sakit dan ruang ganti baju tenaga medis.
Sementara udara di bangsal isolasi dan kamar pasien terlihat tidak menyimpan banyak virus.
Ternyata yang jadi perbedaan pada lokasi tersebut adalah sedikitnya akses ventilasi di toilet dan ruang ganti.
’’Ini menandakan bahwa masyarakat perlu menghindari ruang-ruang tertutup yang kecil,’’ ujar Linsey Marr, profesor teknik sipil dan lingkungan di Virginia Tech, dilansir dari The Straits Times.
Marr mengatakan, aerosol biasanya bisa bertahan di udara bebas selama lebih dari dua jam.
Sifatnya juga sangat ringan sehingga bisa saja keluar dari tubuh pasien Covid-19 hanya lewat bicara atau bahkan bernapas.
Kemudian orang lain bisa menghirup virus tersebut dalam waktu 15 menit.
’’Laporan ini adalah bukti kuat bahwa persebaran lewat udara (SARS-CoV-2, Red) sangat memungkinkan,’’ ungkapnya.