GridFame.id - Tirai putih sudah diturunkan, menutup separuh kaca dan tepat pukul 22.05 WIB, gerai McDonald's Sarinah resmi ditutup Minggu (10/5/2020).
Hampir 30 tahun beroperasi sejak Februari 2019, gerai McD tertua sekaligus pertama di Indonesia itu terpaksa harus tutup.
Di halaman parkir pengunjung setianya sudah berkerumun. Mereka menatap, mengabadikan gerai dua lantai itu dengan kamera ponsel.
Di tengah kerumunan massa meski tetap memakai masker, justru menimbulkan kekhawatiran munculnya
Tak berselang lama setelah seluruh jendela McD tertutup tirai, para karyawan McD langsung keluar menghampiri para pelanggan yang telah menunggu di parkiran.
Inilah penghormatan terakhir para karyawan kepada para pelanggan.
Sementara itu para pelanggan menyambut para karyawan dengan tepuk tangan, beberapa di antaranya menyalakan lilin.
"Terima kasih, terims kasih," teriak pelanggan sambil bertepuk tangan.
Penutupan McD Sarinah memang spesial karena sejarah dan kenangannya.
McD Sarinah menjadi saksi bisu dalam lipatan sejarah penting di Jakarta, mulai dari kerusuhan hingga teror bom yang memakan korban.
Di balik gempita penutupan McD tertua di Indonesia itu ada ketakutan baru dan bukannya tanpa kritik.
Koalisi Pejalan Kaki berteriak keras karena penutupan gerai McD di pusat perbelanjaan Sarinah itu membuat orang berkerumun, berdekatan.
Seperti diketahui merujuk aturan PSBB, orang berkumpul lebih dari lima di luar ruang dilarang dan harus dibubarkan.
Baca Juga: Raffi Ahmad Sesumbar Mau Giveaway Rumah Bujangannya, Nagita Slavina Meradang: 'Suka Sembarangan!'
Kritik Koalisi Pejalan Kaki ini disampaikan lewat akun media sosial Instagram koalisi pejalan kaki @koalisipjalankaki.
Mereka mengunggah foto ratusan orang yang telah menyaksikan penutupan gerai McD tersebut.
Unggahan foto tersebut sekaligus kritik terhadap Pemprov DKI Jakarta yang dianggap tak tegas menegakkan aturan PSBB di tengah pandemi Covid-19.
"Mari berdoa semogga tidak muncul cluster baru. Ada perkumpulan massa segini banyak tapi kok tidak dibubarkan? PSBB garang di dokumen, tapi loyo dipelaksanaan?" begitu tulis Koalisi Pejalan Kaki dalam unggahannya pada Minggu (10/5/2020).
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, memang ada ratusan orang yang datang dalam acara penutupan McD Sarinah itu.
Meski tampak tak memperdulikan physical distancing, tapi ratusan orang itu terlihat mengenakan masker.
Petugas Satpol PP sebenarnya tidak tinggal diam melihat kerumunan massa ini.
Namun, mereka baru datang setelah penutupan McD Sarinah rampung.
Baca Juga: Jamu Obat Covid-19 Banjir Pesanan Meski Belum Terbukti Manjur, Tapi Presiden Sudah Klaim
Dari pinggir Jalan MH Thamrin, Satpol PP meminta massa membubarkan diri lewat pengeras suara.
"Ayo segera bubarkan diri, ini berbahaya," begitu peringatan Satpol PP.
Perlahan, massa beranjak tertib dari parkiran, meninggalkan gerai McD Sarinah.
McD Sarinah tak lagi berdenyut, hanya menyisakan spanduk putih terbentang di depannya.
"Untuk cerita yang pernah ada di sini...Untuk kenangan yang terukir di sini...Terima kasih untuk momen kebersamaan yang tak akan terlupakan."
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Mengenang McD Sarinah: Jadi Ajang Reuni Hingga Ketakutan Munculnya Cluster Baru Covid-19